Bagikan:

JAKARTA - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menilai Pelabuhan Patimban di Subang, Jawa Barat mampu menjadi nadi bagi pengembangan Kawasan Industri Rebana.

Adapun Rebana merupakan kawasan industri yang mencakup Cirebon, Indramayu, Majalengka, Kuningan, Subang, dan Sumedang.

"Pelabuhan Patimban ini menjadi nadi daripada pengembangan Kawasan Rebana dan penopang kawasan industri di Bekasi, Karawang, Purwakarta," kata Menko Airlangga saat meninjau pengembangan Pelabuhan Patimban fase 1 di Subang, Jawa Barat, dikutip dari Antara, Rabu 24 Januari.

Salah satu Proyek Strategis Nasional (PSN) tersebut memiliki nilai investasi sebesar Rp18,9 triliun untuk tahap pertama, sedangkan untuk tahap kedua sebesar Rp14 triliun.

Menko Airlangga menjelaskan, pengembangan Pelabuhan Patimban fase 1 mempunyai kapasitas peti kemas sebesar 250.000 TEUs (twenty-foot equivalent), serta terminal kendaraan berkapasitas 218.000 CBU (completly build up).

"Kawasan pelabuhan ini yang disiapkan untuk sekitar 218 ribu (CBU), tahun kemarin tercapai 223 (CBU), di atas 100 persen. Jadi sudah bisa dimanfaatkan secara maksimal, namun tentu kita berharap ini kapasitasnya akan naik," ujarnya.

Pelabuhan Patimban ditargetkan beroperasi secara penuh pada 2045 dengan memiliki kapasitas peti kemas 3,5 juta TEUs.

Selain pelabuhan, pemerintah juga tengah membangun Jalan Tol Akses Patimban yang menghubungkan Jalan Tol Cikampek-Palimanan menuju Pelabuhan Patimban. Saat ini pembangunan jalan tol tersebut tengah dalam tahap pembebasan lahan.

Menurut Airlangga, Jalan Tol Akses Patimbanan mampu memangkas biaya logistik di kawasan industri sekitaran pelabuhan. Jalan tol ini memiliki nilai investasi sebesar Rp10 triliun dan akan ditargetkan rampung pada 2025.

"Jadi berharap selesainya nanti jalan tol akses dari jalan Tol Cipali bisa langsung ke pelabuhan karena itu menjadi penting untuk menurunkan logistic cost kita," pungkasnya.