Bagikan:

JAKARTA - Pelabuhan Internasional Patimban telah menjadi episentrum baru dalam pengembangan perekonomian dan industri di luar Jakarta yang diharapkan dapat mendorong roda perekonomian baru, terutama di Kawasan Rebana yang meliputi daerah Cirebon, Subang, dan Majalengka.

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menjelaskan tidak hanya menguntungkan di sektor logistik, beroperasinya Pelabuhan Internasional Patimban juga membuka peluang investasi untuk usaha-usaha penunjang pelabuhan.

Adanya pembangunan Pelabuhan Patimban memberikan perubahan potensi ekonomi lokal antara lain dengan terbukanya lapangan pekerjaan di sektor infrastruktur dan membuka peluang UMKM khususnya yang bergerak di sektor kuliner dan penginapan.

“Pelabuhan itu adalah alat untuk ekonomi tumbuh. Di seluruh dunia, tidak ada kota pelabuhan yang tidak maju. Oleh karena itu, Patimban dan Subang tentunya akan menjadi pusat pertumbuhan ekonomi Indonesia yang baru,” katanya dalam diskusi “Patimban dan Masa Depan Ekonomi” berdasarkan keterangan resminya, Kamis 25 Januari 2025.

Airlangga menyampaikan Pelabuhan Patimban menjadi sangat strategis di masa depan karena juga ditopang oleh infrastruktur pendukung seperti Bandara Kertajati dan akses jalan tol.

Selain itu, Airlangga menegaskan bahwa Pelabuhan Internasional Patimban yang akan terkoneksi dengan jalan tol akses pelabuhan juga mendukung penurunan biaya logistik karena mempercepat waktu tempuh dari Kawasan Industri ke pelabuhan.

Menurut Airlangga hal ini juga berdampak pada efisiensi pemakaian bahan bakar serta menekan ongkos transportasi dengan meningkatkan frekuensi distribusi barang.

Airlangga berharap Pelabuhan Patimban bisa menjadi center of gravity untuk Jawa Tengah dan Jawa Barat. Serta dapat melakukan ekspor langsung dengan biaya lebih sedikit, dan lebih murah.

"Karena persaingan kita bukan hanya dengan diri kita sendiri, tetapi juga dengan negara lain. Kalau negara lain, biaya logistik kurang dari 10 persen, Indonesia baru menargetkan 8 persen di tahun 2045,” ungkap Airlangga.

Lebih lanjut, Airlangga dihadapan para investor, pelaku usaha, dan mahasiswa yang hadir dalam kegiatan tersebut menegaskan bahwa return dari Pelabuhan Patimban tentu menjadi daya tarik bagi investor dalam jangka panjang.

Sementara itu, bagi Pemerintah, multiplier effect yang tercipta dari pembangunan Pelabuhan Patimban menjadi suatu hal yang penting. “Jadi, pelabuhan ini menjadi pengungkit untuk kawasan,” kata Airlangga.

Menutup pemaparannya, Airlangga juga mendorong generasi muda untuk turut andil dalam proses pertumbuhan kawasan sekitar Patimban.

"Dukungan dari para pelaku usaha juga sangat diperlukan untuk mengembangkan Pelabuhan Internasional Patimban, sehingga semakin membuka kesempatan lapangan kerja dan mengoptimalkan pemanfaatan Pelabuhan Internasional Patimban bagi kemajuan ekonomi," tuturnya.