Bagikan:

JAKARTA - Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) menyebut, bahwa proyek Jalan Tol Pontianak-Pelabuhan Kijing di Provinsi Kalimantan Barat (Kalbar) sudah dalam tahap kajian.

Sekretaris Jenderal (Sekjen) Kementerian PUPR Zainal Fatah mengatakan, studi kelayakan atau feasibility study (FS) dan Analisis Dampak Lingkungan (Amdal) Tol Pontianak-Pelabuhan Kijing sudah digarap oleh Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT).

"Kami memastikan bahwa FS dan Amdal untuk Tol Pontianak-Pelabuhan Kijing sudah berjalan," ujar Zainal Fatah ditemui usai Rapat Kerja (Raker) bersama Komisi V DPR RI di Gedung DPR RI, Jakarta, Kamis, 18 Januari.

Zainal Fatah menyebut, panjang jalan tol di sisi barat Pulau Kalimantan itu akan mencapai sekitar 90-an kilometer (km).

"Sudah ada FSnya sekitar 90-an km. Kalau sudah ada FS, tinggal nanti kapan siap untum dilelang," katanya.

Meski begitu, Zainal Fatah belum bisa membeberkan soal kapan dimulainya proyek tersebut dan juga total anggaran yang akan dipakai.

"Saya belum tahu detail (soal anggaran dan kapan proyek dimulai)," imbuhnya.

Sebelumnya, Ketua Komisi V DPR RI Lasarus meminta Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) untuk membangun jalan tol dari Pontianak, Kalimantan Barat, ke Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara.

"Kalau untuk jangka waktu panjang, ya, kami mesti bikin dari timur ke barat, dari Pontianak menuju ke Balikpapan menuju ke IKN. Itu kami bisa bangun jalan tol," ujar Lasarus ditemui usai rapat kerja di Gedung DPR RI, Jakarta, Kamis.

Lasarus menilai, pembangunan jalan tol tersebut akan memudahkan perjalanan masyarakat dari Pontianak yang hendak menuju IKN, sehingga tidak perlu untuk naik pesawat.

"Sekarang orang mesti naik pesawat ke Jakarta dulu, dari Jakarta ke Pontianak atau Jakarta ke Samarinda, enggak ada penerbangan langsung," katanya.

Dia menambahkan, untuk wilayah Kalimantan Barat sendiri, Lasarus memberikan usulan bahwa adanya pembangunan jalan tol dari Pontianak-Pelabuhan Kijing-Singkawang.

Hal ini, kata Lasarus, dikarenakan kemacetan yang sudah cukup parah terjadi di daerah tersebut, ditambah dengan jumlah penduduk yang kian bertambah.