BI Ungkap Kegiatan Dunia Usaha Tetap Kuat pada Triwulan IV 2023

JAKARTA - Bank Indonesia ungkapkan Hasil Survei Kegiatan Dunia Usaha (SKDU) mengindikasikan kinerja kegiatan dunia usaha tetap kuat pada triwulan IV 2023.

Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi BI Erwin Haryono menyampaikan, perkembangan tersebut tecermin dari nilai Saldo Bersih Tertimbang (SBT) sebesar 13,17 persen pada triwulan IV 2023.

Walaupun lebih rendah jika dibandingkan triwulan sebelumnya sebesar 15,65 persen.

Menurut Erwin, kinerja kegiatan usaha yang tetap kuat didukung oleh kinerja beberapa Lapangan Usaha (LU) yang meningkat dibandingkan dengan triwulan sebelumnya, antara lain LU Perdagangan Besar dan Eceran dan Reparasi Mobil dan Motor.

"Serta LU Transportasi dan Pergudangan, LU Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum, serta LU Informasi dan Komunikasi seiring dengan terjaganya permintaan masyarakat pada periode Hari Besar Keagamaan Nasional (HBKN) Natal dan libur tahun baru," Jelasnya dalam keterangan resminya Kamis 18 Januari.

Sejalan dengan kinerja kegiatan dunia usaha, kapasitas produksi terpakai pada triwulan IV 2023 tetap kuat sebesar 73,91 persen.

Walaupun lebih rendah jika dibandingkan pada triwulan III 2023 tercatat sebesar 75,17 persen.

Erwin menuturkan, penggunaan tenaga kerja juga terindikasi tetap kuat disertai kondisi keuangan dunia usaha yang membaik pada seluruh aspeknya, yaitu aspek likuiditas dan rentabilitas, serta akses pembiayaan yang lebih mudah.

Menurut Erwin, pada triwulan I 2024, responden memperkirakan kegiatan dunia usaha meningkat dengan SBT sebesar 15,38 persen.

"Kegiatan usaha pada seluruh LU diprakirakan tumbuh positif, terutama didorong oleh LU Industri Pengolahan serta LU Pertambangan dan Penggalian yang tumbuh lebih tinggi dibandingkan dengan triwulan sebelumnya," ujarnya.

Erwin menyampaikan, peningkatan tersebut merupakan langkah pelaku usaha untuk memenuhi permintaan domestik, khususnya menjelang periode Ramadan tahun 2024.

Selain itu, LU Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan meningkat sejalan dengan musim panen komoditas tanaman pangan di sejumlah wilayah (sebagian besar Jawa serta sebagian Sumatera dan Sulawesi).