Bagikan:

JAKARTA – Bank Indonesia (BI) menginformasikan bahwa berdasarkan hasil survei kegiatan dunia usaha pada kuartal IV 2022 terindikasi melambat.

Hal tersebut tercermin dari Saldo Bersih Tertimbang (SBT) sebesar 10,27 persen. Angka ini lebih rendah dari kuartal III 2022 yang sebesar 13,89 persen.

Kepala Departemen Komunikasi BI Erwin Haryono mengatakan nilai SBT yang menurun adalah pada sektor pertanian, perkebunan, peternakan, kehutanan, dan perikanan karena masuknya musim tanam.

“(Walau mengalami penurunan) Kinerja kegiatan dunia usaha tetap kuat pada triwulan IV 2022,” ujarnya dalam keterangan pers pada Jumat, 13 Januari.

Menurut Erwin, tetap kuatnya kegiatan dunia usaha pada akhir tahun lalu terutama sektor jasa-jasa serta sektor pengangkutan dan komunikasi sejalan dengan peningkatan permintaan saat Hari Besar Keagamaan dan Nasional (HBKN) Natal dan libur akhir tahun.

Sementara itu, kapasitas produksi terpakai pada triwulan IV 2022 tetap baik sebesar 70,94 persen, meski relatif menurun dibandingkan triwulan III 2022 sebesar 73,67 persen.

Sejalan dengan hal tersebut, penggunaan tenaga kerja juga terindikasi mengalami penurunan.

“Di sisi kondisi keuangan dunia usaha terindikasi membaik dari seluruh aspek, yaitu aspek likuiditas dan rentabilitas, disertai dengan akses pembiayaan yang lebih mudah,” tuturnya.

Erwin menambahkan, pada triwulan I 2023 responden memprakirakan kegiatan usaha meningkat dengan SBT sebesar 13,66 persen.

Kata dia, peningkatan kegiatan usaha diperkirakan terjadi pada sektor primer dan sekunder, antara lain sektor pertanian, perkebunan, peternakan, kehutanan dan perikanan sejalan dengan masuknya musim panen yang dimulai pada Maret.

“Peningkatan sektor pertambangan dan penggalian, serta sektor industri pengolahan sejalan dengan mulai meningkatnya permintaan yang didukung kapasitas penyimpanan dan ketersediaan sarana produksi,” tutup Erwin.