Bagikan:

JAKARTA - Direktorat Jenderal Minyak dan gas Bumi (Migas) Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) tengah menggodok rencana untuk mengubah bentuk subsidi elpiji yang semula berbasis komoditas menjadi bantuan langsung berupa uang tunai kepada masyarakat.

"Pemerintah berkomitmen untuk mengarah ke subsidi tepat sasaran yakni transformasi dari komoditas ke orang," ujar Direktur Jenderal (Dirjen) Migas, Tutuka Ariadji yang dikutip Rabu 17 Januari.

Untuk mengarah ke sana, kata dia, pemerintah akan terus mendorong pendaftaran Nomor Induk Kependudukan (NIK) dan Kartu Keluarga (KK) di pangkalan resmi elpiji 3 kg. Hingga saat ini tercatat baru 31,5 juta NIK yang terdaftar dari total 189 juta NIK yang tercantum dalam data Pensasaran Percepatan Penghapusan Kemiskinan Ekstrem (P3KE).

"Kita akan progres terus sampai masyarakat paham betul menggunakan ini baik pangkalan yang melakukan penjualan maupun masyarakat yang membeli terjadi transaksi dengan sistem. Sementara di pangkalan dan akan berkembang terus sampai ke pengecer," lanjut Tutuka.

Nantinya setelah data telah terkumpul dan pendataan telah rampung dilakukan, pemerintah akan mulai menjalankan subsidi langsung ke perorangan dalam bentuk tunai.

Ia menjelaskan jika saat ini Pemerintah dan Pertamina terus melakukan pendekatan by name by address, di mana regulasi sudah disiapkan untuk menentukan langkah-langkah yang diperlukan dalam proses tersebut.

“Nah sekarang dalam rangka proses menuju ke by name by address. Nah, kita sudah siapkan perangkat regulasinya apa yang perlu dilakukan,” imbuh Tutuka.

Tutuka menyebut kebijakan ini bercermin pada implementasi program pembelian solar dengan menggunakan QR code.

Menurutnya saat ini pendaftaran program subsidi tepat dengan QR Code hampir mencapai 100 persen dan terbukti berhasil menekan konsumsi solar yang sebelumnya terus mengalami overkuota.

“Dan ini kita harapkan juga berjalan di LPG,” pungkas Tutuka.