Bagikan:

YOGYAKARTA – Bagi Anda yang belajar akuntansi atau yang berprofesi sebagai Account Officer tentu mengenal apa itu laba tertahan yakni sebuah istilah yang kerap dipakai pada laporan keuangan. Laba tersebut merujuk pada jumlah laba bersih yang tak dibagi ke para pemegang saham di periode waktu tertentu.

Artikel ini akan membahas informasi terkait laba tertahan mulai dari pengertian, fungsi, dan cara menghitungnya.

Apa Itu Laba Tertahan

Laba adalah keuntungan bersih yang didapatkan dari aktivitas bisnis. Sedangkan laba tertahan adalah laba bersih yang seharusnya dibagi kepada investor berbentuk dividen, namun sengaja ditahan.

Istilah laba tertahan memang sangat erat dengan dividen. Istilah dividen sendiri adalah hak pemegang saham mendapatkan laba perusahaan dari aktivitas bisnis. Di sisi lain, perusahaan juga membutuhkan laba tertahan untuk berbagai kepentingan.

Keuntungan bisa disebut dividen ketika laba tertahan akhirnya didistribusikan ke pemegang saham. Namun, ketika dalam perjalanannya perusahaan melihat prospek baik yang membutuhkan modal, maka keuntungan yang didapatkan akan ditahan berbentuk laba tertahan.

Adanya laba tertahan dilakukan agar ada dana atau modal cadangan, atau digunakan untuk keperluan investasi perusahaan. Keputusan memunculkan dana tertahan dilakukan berdasarkan keputusan bersama yang diambil saat Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS). Dana tertahan dimunculkan dengan berbagai faktor yang jadi pertimbangan seperti kondisi finansial atau strategi pemasaran.

Kemunculan dana tertahan juga bisa didasari oleh syarat pendanaan operasional di periode selenjutnta atau karena adanya pengaruh naik-turunnya profitabilitas perusahaan.

Manfaat Laba Tertahan

Laba tertahan dalam sebuah perusahaan memiliki manfaat yang cukup besar, terutama berkaitan dengan pengembangan bisnis dan kesehatan finansial. Manfaat laba tertahan adalah sebagai berikut.

  1. Modal Cadangan

Laba tertahan bisa menjadi modal cadangan. Modal ini sangat bermanfaat terutama saat perusahaan sedang berada di posisi finansial yang sulit.

  1. Membayar Hutang Perusahaan

Hutang yang dimiliki oleh perusahaan bisa terbayar tepat waktu dengan mengambil laba tertahan. Dana ini sangat membantu dibanding perusahaan harus mengajukan pinjaman untuk membayar pinjaman jatuh tempo.

  1. Membiayai Operasional Sementara

Operasional bisnis harus segera dipenuhi, salah satu sumber dana yang bisa diambil adalah dana tertahan. Dengan dana tersebut aktivitas bisnis tidak terganggu.

  1. Mengembangkan Bisnis

Pengembangan bisnis bisa dilakukan dengan modal. Jika modal kurang maka perusahaan bisa mengajukan dana tertahan dalam RUPS. Pengembangan bisnis tidak hanya menguntungkan perusahaan namun juga para pemegang saham.

Cara Hitung Laba Tertahan

Laba tertahan juga harus dilaporkan dengan transparan oleh perusahaan. Berikut ini cara dan langkah hitung laba tertahan.

  1. Hitung Laba Kotor

Langkah pertama yang harus diketahui lebih dulu adalah laba kotor dengan rumus laba kotor = angka penjualan – harga pokok.

  1. Hitung Laba Operasional

Laba operasional adalah selisih laba kotor dengan biaya operasi. Laba ini dihitung dengan rumus laba operasional = laba kotor – biaya operasional.

  1. Hitung Laba Bersih Sebelum Pajak

Laba ini didapatkan dengan rumus laba operasional – (bunga+ amortisasi+depresiasi).

  1. Hitung Laba Bersih Kena Pajak

Tidak hanya laba bersih sebelum pajak, perusahaan juga harus menghitung laba bersih kena pajak dengan rumus laba bersih setelah pajak = laba bersih sebelum pajak – tarif pajak.

  1. Hitung Laba Tertahan

Setelah mendapatkan angka dari laba di atas, maka laba tertahan baru bisa dihitung yakni dengan rumus laba bersih setelah pajak – dividen.

Selain mengetahui laba tertahan, disarankan untuk tahu cara menghitung dividen dalam investasi saham agar kegiatan investasi berjalan dengan baik.

Itulah informasi terkait apa itu laba tertahan. Kunjungi VOI.ID untuk mendapatkan informasi menarik lainnya.