YOGYAKARTA - Dalam sebuah bisnis ada sebuah istilah retained earning atau laba yang ditahan.
Retained earning adalah laba bersih atau keuntungan perusahaan yang tidak dibagikan kepada pemegang saham.
Jenis laba ini tidak dijadikan dividen karena alasan tertentu dari pemilik bisnis.
Retained earning memiliki formula perhitungan atau pembaginannya yakni laba ditahan periode awal ditambah laba bersih dan dikurangi hasil dividen tunai dan saham.
Laba ditahan merupakan bagian dari ekuitas perusahaan yang dicadangkan dan bisa digunakan untuk kebutuhan seperti R&D, investasi perlengkapan dan peralatan.
Bisa dipahami retained earning adalah jumlah keuntungan yang tersisa setelah perusahaan membayar semua biaya langsung, biaya tidak langsung, pajak penghasilan, dan dividen kepada pemegang saham.
Lantas, bagaimana cara menghitung laba retained earning atau laba ditahan?
Cara Menghitung Laba Ditahan
Retained earning mengacu pada keuntungan yang diperoleh dan ditahan sejak awal atau tidak dikeluarkan dalam bentuk dividen. Ada beberapa cara yang bisa dilakukan untuk menghitung laba ditahan dalam sebuah perusahaan.
Mengumpulkan Data dari Laporan Keuangan
Pemilik perusahaan perlu mengumpulkan dan melihat data dari laporan keuangan. Setiap perusahaan tentunya mempunyai dokumentasi riwayat keuangan. Laba ditahan dapat diketahui dari angka laporan resmi, termasuk laba bersih dan tanggungan dividen.
Menghitung Laba Operasi
Langkah kedua yang perlu dilakukan adalah menghitung laba operasi. Keuntungan operasi adalah jumlah laba perusahaan setelah dikurangi biaya operasi dan biaya penjualan. Laba operasi dihitung berdasarkan laba kotor dikurangi biaya operasi perusahaan.
Laba Bersih Dikurangi Jumlah Dividen
Setelah menemukan jumlah laba bersih, selanjutnya pemilik bisnis atau perusahaan perlu mengurangi jumlah itu dengan dividen yang sudah dibayar.
Menghitung Saldo Akhir
Langkah terakhir yang harus dilakukan pemilik perusahaan adalah menghitung jumlah saldo akhir. Retained earning adalah akumulasi sejak perusahaan berdiri. Penambahan laba ditahan dilakukan pada periode berlangsung dengan saldo akhir.
Fungsi Retained Earning
Retained earning atau laba ditahan dalam sebuah perusahaan bukan diadakan tanpa alasan. Retained earning memiliki kegunaan yang baik bagi perkembangan perusahaan. Berikut beberapa manfaat laba ditahan bagi perusahaan.
Menunjang Operasional Perusahaan
Laba ditahan bisa digunakan oleh perusahaan untuk meningkatkan kinerja operasional perusahaan. Retained earning dapat dimanfaatkan untuk menambah jumlah bahan baku dan meningkatkan produksi barang, menambah tenaga kerja, menambah peralatan, dan sebagainya.
Dalam kondisi ini, laba ditahan sangat diperlukan ketika perusahaan membutuhkan banya biaya untuk peningkatan operasional. Langkah ini cukup penting untuk pertumbuhan bisnis atau perusahaan.
Membayar Utang Perusahaan
Laba ditahan juga membantu untuk membiayai utang perusahaan. Jika perusahaan memiliki utang dengan jatuh tempo yang dekat, maka retained earning dapat digunakan untuk membayar utang tersebut. Kehadiran laba ditahan dapat meringankan tanggungan utang perusahaan.
Ekspansi Bisnis
Retained earning sudah diadakan sejak awal sebagai persiapan perusahaan mencapai misi-misi tertentu. Laba ditahan bisa menjadi bahan bakar atau modal perusahaan untuk melakukan ekspansi bisnis, misalnya menambah cabang perusahaan atau membuka lini bisnis baru.
Itulah pengertian dari retained earning beserta fungsinya bagi perusahaan. Retained earning bisa menjadi salah satu sumber dana bagi perusahaan. Namun laba ditahan juga bisa jadi memiliki nilai minus karena perusahaan mengalami kerugian.
Ikuti terus berita terkini dalam negeri dan luar negeri lainnya di VOI . Kamu menghadirkan terbaru dan terupdate nasional maupun internasional.