YOGYAKARTA - Dalam dunia bisnis ataupun industri, Plan Do Check Act ataupun PDCA merupakan prosedur penyelesaian sekaligus pemecah suatu permasalahan sampai pengendalian mutu. Tata cara ini dilakukan lewat 4 tahap secara berulang. Apakah kalian ingin mengenal PDCA?
Prosedur berikut diterapkan oleh suatu industri supaya tiap elemennya saling melengkapi satu sama lain. Nah, pada postingan kali ini kita bakal membahas secara tuntas terpaut apa itu PDCA.
Mengenal PDCA
Prosedur Plan do Check Act ataupun PDCA merupakan model manajemen yang dicetuskan oleh Walter Shewhart, Fisikawan Amerika sekitar tahun 1920. Setelah itu dikembangkan oleh W. Edwards Deming di tahun 1950-an. Sehingga, prosedur ini pula diketahui dengan siklus Shewhart, siklus Deming ataupun siklus kendali.
Bila diterjemahkan dalam Bahasa Indonesia, Plan Do Check Act berarti perencanaan, pengerjaan, pengecekan serta bertindak. Sedangkan, buat pengertiannya sendiri, PDCA merupakan metode ataupun model manajemen untuk perusahaan supaya lebih baik.
Metode ini cukup populer serta banyak diterapkan oleh perusahaan manufaktur. Tujuannya supaya perusahaan dapat terbebas dari fase stagnasi serta membangun sistem yang lebih baik lagi dan melindungi mutu.
Empat Fase Dalam Metode PDCA
PDCA merupakan tata cara dengan siklus yang terus berulang. PDCA mempunyai 4 tahapan, seperti namanya yakni Plan (perencanaan), Do (melakukan), Check (mengecek) serta Act (tindakan). Berikut masing-masing penjelasannya.
1. Tahap Plan (perencanaan)
Tahap awal dari PDCA merupakan plan, yakni sesi dimana identifikasi permasalahan dilakukan dan merancang langkah-langkah yang pas buat diambil, dalam rangka mencari solusi dari suatu permasalahan.
Dalam sesi ini, tim bakal menemukan langkah-langkah kecil selaku alternatif, apabila rencana utama tidak bisa berjalan lancar. Beberapa penanda di bawah ini butuh dicermati supaya perencanaan berjalan baik, diantaranya:
- Garis besar dari permasalahan yang wajib diselesaikan.
- Sumber daya yang dimiliki perusahaan serta diperlukan dalam penyelesaian masalah.
- Dalam situasi semacam apa rasanya perencanaan tersebut dipandang sukses.
- Tujuan dari perencanaan.
- Bersumber pada tersedianya sumber daya, apa penyelesaian terbaik yang dapat dicoba.
2. Tahap Do (melakukan)
Tahap Do dalam PDCA merupakan proses uji coba. Sesudah mematangkan rencana serta solusi, saatnya buat melaksanakan uji coba dalam skala kecil. Sehingga, dapat dilihat apakah pemecahan tersebut menciptakan output yang cocok dengan rencana sebelumnya. Kalian perlu mencermati tiap perubahan dalam proses uji coba selaku bahan evaluasi.
3. Tahap Check (mengecek)
Tahap berikutnya dari siklus PDCA yakni melaksanakan pengecekan (check). Sesi ini mempunyai peranan krusial serta wajib dicermati dengan jeli guna menghindari kesalahan yang sama terulang di masa depan.
Sesuai dengan namanya, tahap Do bertujuan buat melakukan audit terhadap eksekusi rancangan sebelumnya, apakah sudah sesuai dengan perencanaan awal. Hasil evaluasi dari tahap Do bakal didiskusikan pada sesi ini, serta diharapkan sukses dieliminasi. Karenanya itu, bakal lebih baik apabila peninjauan dilakukan berulang kali.
4. Tahap Act (tindakan)
Tindakan ataupun act merupakan tahap terakhir dari siklus PDCA. dalam sesi ini, seluruh aspek yang sudah direncanakan pada sesi sebelumnya telah diperbaiki. Sehingga diharapkan ini merupakan langkah terakhir.
Setelah tahap act dirasa berhasil, maka model manajemen yang sudah dirancang selama siklus PDCA bakal jadi standar baru untuk perusahaan tersebut. Tetapi, tata cara ini bakal terus berulang buat melindungi mutu serta mengembangkannya.
Waktu yang Tepat Menggunakan PDCA
Walaupun dapat dilakukan secara berulang, tetapi implementasi PDCA bakal lebih efisien apabila diterapkan dalam waktu-waktu tertentu. Kapan itu? Nah beberapa contoh pelaksanaan PDCA dalam perusahaan yakni selaku berikut.
- Melaksanakan definisi terhadap proses kerja yang berulang.
- Pada saat hendak memajukan serta meluncurkan produk/desain baru.
- Pada saat lagi melangsungkan verifikasi permasalahan dengan merancang pengumpulan dan analisis data.
Tidak hanya itu, supaya pelaksanaan PDCA dalam perusahaan dapat lebih optimal, jangan melaksanakannya dalam keadaan darurat. Perencanaan ini memerlukan waktu tepat serta lama supaya menghasilkan standar baru yang lebih baik.
Selain itu kalian perlu mengerti “Apa itu Quite Firing“ agar bisa menjadi karyawan yang baik.
Jadi setelah mengenal PDCA, simak berita menarik lainnya di VOI.ID, saatnya merevolusi pemberitaan!