YOGYAKARTA – Tahukah Anda apa yang dimaksud dengan quiet firing? Ini adalah strategi yang digunakan perusahaan untuk mendorong seseorang agar segera mengajukan resign atau keluar dari tempat bekerja. Dorongan-dorongan tersebut dapat berupa perubahan suasana kerja hingga susunan tim. Untuk lebih jelasnya, simak informasi tentang apa itu quite firing dalam artikel berikut ini.
Apa itu Quite Firing?
Disadur dari laman Gallup, quite firing alias pemecatan diam-diam merupakan bentuk kegagalan manajer dan perusahaan dalam menyediakan dukungan, pelatihan, serta perkembangan karier bagi karyawan. Buntutnya, karyawan tersebut dikeluarkan dari perusahaan.
Pemecatan diam-diam disebut sebagai strategi non-confrontional atau tanpa konfrontasi untuk membuat karyawan hengkang dari perusahaan.
Strategi quite firing yakni;
- Menciptakan suasana kerja yang tidak nyaman supaya karyawan mengajukan resign.
- Menunda promosi jabatan
- Tidak menanggap keberadaan karyawan
- Tidak melihat kontribusi dan kemajuan karyawan
Tanda atau Ciri Quite Firing
Terdapat beberapa tanda ciri perusahaan menjalankan strategi quite firing, di antaranya:
- Tidak memberikan promosi jabatan: Karyawan yang menjadi target dari quite firing tidak akan mendapatkan promosi jabatan atau kesempatan untuk berkembang. Ciri quite firing yang satu ini mudah dikenali, sebab dalam lingkungan kerja yang sehat, seorang manajer akan memberikan panduan yang pasti untuk karyawan yang mencapai kemajuan karier.
- Tidak memberikan kenaikan gaji: Ketika strategi quite firing dijalankan, seorang manajer biasanya akan menolak kenaikan gaji yang diajukan oleh karyawan.
- Memperumit birokasi: Dalam proses menjalankan quite firing, manajemen perusahaan mungkin akan memperumit birokrasi agar target mereka menjadi tidak betah dan mengajukan resign. Manjer mungkin akan menerapkan micromanaging, yakni merubah proses laporan yang sederhana menjadi rumit dan memberatkan.
- Menambah tanggung jawab: Ciri quite firing di perusahaan yang selanjutnya adalah pihak manajemen menambah tanggung jawab dan pekerjaan yang itu-itu saja, tanpa ada tantangan dan pertumbuhan yang siginifkan. Karyawan yang menjadi target tidak akan diberi kesempatan untuk mencoba dan belajar hal-hal baru yang berkaitan dengan pekerjaan.
- Tidak ada feedback: Tanda atau ciri quite firing yang terakhir adalah tidak adanya feedback yag siginifkan dari manajer. Sebaliknya, manajer mungkin akan memberikan intruksi yang tidak jelas, meninggalkan informasi yang penting, dan tidak menerima kritik ataupun saran yang disampaikan oleh karyawan yang jadi target quite firing.
BACA JUGA:
Cara Menghadapi Quite Firing
Bila Anda menjadi target quite firing, berikut beberapa cara untuk menghadapinya:
- Dokumentasikan segala hal yang terkait dengan pekerjaan: Cara ini bertujuan untuk mencegah terjadinya kesalahan komunikasi serta informasi yang Anda terima dari perusahaan. Untuk menghadapi quite firing, Anda harus mempunyai data pendukung yang kuat untuk membuktikan tindakan Anda di tempat kerja.
- Minta solusi dari orang yang kedudukannya lebih tinggi: Cara menghadapi quite firing yang berikutnya adalah dengan berkonsultasi pada orang yang memiliki kedudukan lebih tinggi. Dengan membawa persoalan ini ke atasan, Anda mungkin bisa mendapatkan solusi serta jawaban yang Anda butuhkan.
- Meminta bantuan kelompok serikat pekerja: Bila berkomunikasi dengan atasan tersa menyulitkan, Anda bisa meminta bantuan serikat pekerja atau karyawan yang dapat menyampaikan pendapat kepada otoritas yang tepat.
- Pahami peraturan perusahaan: Supaya dapat menghadapi quite firing, Anda harus memahami dengan baiak apa saja aturan-aturan dan manfaat yang harus Anda terima dari perusahaan.
Demikian informasi tentang apa itu quite firing. Semoga artikel ini dapat menambah wawasan para pembaca setia VOI.ID.