JAKARTA - Generasi muda harus berani merintis sebuah bisnis dari nol. Modal utama yang paling penting bukan uang, tapi kepercayaan.
Hal itu disampaikan Co-Founder PT Juma Berlian Group Susi Susanti Ginting, dalam Seminar Youth Entrepreneur di Berastagi, Kabupaten Karo, Sumatera Utara.
Acara tersebut dihadiri Wakil Bupati Karo Theopilus Ginting, Badan Kebijakan Moneter dan Jasa Keuangan Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia Ajib Hamdani, Ketua Penyelenggara Susiko Loipebina Ginting, pejabat daerah dan berbagai organisasi kepemudaan.
Susi Ginting membagikan pengalaman tentang tips dan trik pengalaman dirinya saat memulai usaha. Dia bilang, dibutuhkan tekat yang kuat untuk memulai usaha dari nol hingga menuai hasil.
“Nah, modal yang paling utama dalam memulai usaha itu bukan uang. Tetapi kepercayaan dari orang lain,” ujar Susi, dalam keterangannya, Minggu 17 Desember.
Dengan adanya modal kepercayaan yang besar, maka modal lainnya seperti materi ataupun uang tentu akan mengikuti. Generasi muda harus memberi kepercayaan kepada jaringan yang mereka miliki.
“Untuk mendapatkan kepercayaan dalam memulai usaha harus ada good attitude yang tertanam dari masing masing pemuda,” jelasnya.
Susi menjelaskan, ilmu yang ia bagikan ini tidak serta merta hanya sekali pertemuan langsung secara instan seluruh peserta jadi pengusaha sukses. Semua butuh proses.
Ada tahapan yang ia sampaikan, hingga pemuda bisa benar-benar mendapatkan wawasan praktis untuk merintis usaha.
“Saya siap untuk menjadi fasilitator untuk melakukan kegiatan yang berkelanjutan dari seminar ini,” ucapnya.
Seperti diketahui, jumlah pengusaha muda di Indonesia saat ini memang bertumbuh. Namun, jumlahnya masih sedikit. Kebanyakan dari mereka terbentuk mindset untuk menjadi karyawan.
Sebagai informasi, jumlah wirausaha Indonesia masih sangat terbatas atau sekira 3,18 persen. Angka itu jauh tertinggal dari negara Asean yaitu Singapura 8,76 persen, Thailand 4,26 persen dan Malaysia 4,74 persen.
Jika dibedah lebih dalam Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), statistik pemuda Indonesia yang menjadi pengusaha memang mengalami peningkatan. Tapi masih jauh dari yang diharapkan.
Sepanjang tahun 2022 ada sekitar 19,48 persen pemuda di Indonesia yang menjadi wirausaha. Angka ini meningkat sebesar 1,02 persen dari tahun sebelumnya 18,46 persen.
Wakil Bupati Karo, Theopilus Ginting mengapresiasi penyelenggaraan Seminar Youth Entrepreneur. Acara tersebut jika digelar berkelanjutan bisa menambah jumlah pengusaha muda di Indonesia, khususnya di Kabupaten Karo, Provinsi Sumatera Utara.
“Dari acara ini anak muda bisa mengetahui peluang untuk berwirausaha. Membantu mereka memahami apa yang harus dilakukan untuk memulai bisnis,” katanya.
Theopilus Ginting optimistis, acara seperti ini mampu mendorong kualitas sumber daya manusia (SDM) pemuda di kabupaten Karo.
Dengan semakin banyaknya anak muda yang berwirausaha maka angka pengangguran akan terus berkurang.
BACA JUGA:
Adapun Entrepreuner bertajuk “Yang Muda, Yang Berkarya” dilaksanakan oleh Komunitas ARON KARO bekerja sama dengan PT Juma Berlian Group.
Ketua Penyelenggara Susiko Loipebina Ginting mengungkapkan, kegiatan tersebut, terdiri dari ratusan peserta dari berbagai elemen. Antara lain Karang Taruna, GP Ansor, PEMUDA Gereja, OMK Katolik, Persatuan Disabilitas, pelaku usaha Pemula, dan perwakilan pemuda di Kabupaten Karo.
“Kami ingin mendorong generasi muda agar semakin optimis dalam memulai dan mengembangkan usaha,” katanya.
Pertumbuhan jumlah pelaku usaha yang pesat diyakini akan membantu menambah lapangan kerja. Peran generasi muda yang bermental pengusaha sangat diharapkan ikut berkontribusi untuk perekonomian nasional menuju Indonesia Emas tahun 2045.