Bagikan:

JAKARTA - Kementerian Perindustrian (Kemenperin) aktif melakukan program pembinaan tech startup, salah satunya dengan membuka akses pendanaan yang menjadi penyokong utama keberlanjutan usaha rintisan tersebut lewat program Startup4industry.

Melalui program yang telah berjalan sejak 2018 tersebut, Kemenperin telah menjangkau 2.036 startup secara keseluruhan untuk dipertemukan dengan industri dan pemodal serta sebanyak 1.136 startup yang mengikuti kompetisi teknologi.

"Ini adalah salah satu strategi pemerintah untuk membangun ekosistem solusi teknologi. Kemenperin menyadari bahwa penyokong utama dari keberlangsungan startup adalah pendanaan dan salah satu tugas pemerintah adalah menarik investasi untuk pertumbuhan ekonomi Indonesia," ujar Direktur Jenderal Industri Kecil, Menengah, dan Aneka (IKMA) Kemenperin Reni Yanita dalam keterangan tertulis yang diterima VOI, Rabu, 13 Desember.

Dalam kegiatan Startup4Industry Investment Summit, ada sebanyak 27 modal ventura atau venture capital (VC) dari dalam dan luar negeri, serta 82 startup yang berasal dari ekosistem Startup4industry.

Reni menyebut, melalui kegiatan tersebut, diharapkan para pelaku startup dapat lebih menonjolkan economic value dan sustainability dari strategi bisnis yang digeluti. Diharapkan pula, modal ventura dapat memberikan kepercayaan dan pendanaan kepada startup.

"Kami juga berkomitmen bahwa Startup4Industry bersama Asosiasi Startup for Industry Indonesia (Starfindo) akan terus mengawal dan memberikan pendampingan kepada startup," kata dia.

Dalam acara tersebut turut dilaksanakan penandatanganan nota kesepahaman antara Ditjen IKMA dengan beberapa VC, yaitu UMG Idea Lab, Gayo Capital, serta Indogen Capital dan Asosiasi Startup for Industry Indonesia (Starfindo).

Starfindo sendiri merupakan asosiasi startup yang tergabung dalam program Startup4industry dan berperan sebagai pendamping teknis bagi startup yang akan melakukan penggalangan dana.

Selain itu, ditandatangani pula nota kesepahaman antara Starfindo dengan Legalku, startup di bidang hukum, yang mana lewat kerja sama tersebut, startup akan mendapat pendampingan dari sisi legal dalam penggalangan dana.

Diketahui, Startup4industry juga turut memberikan akses kemudahan bahan baku bagi startup yang bergerak di bidang Internet of Things melalui perjanjian kerja sama dengan PT Advantech International dan PT Eforel Cipta Utama.