Rupiah Diprediksi Melemah, Ini Faktornya
Ilustrasi (Foto: Dok. Antara)

Bagikan:

JAKARTA - Nilai tukar rupiah pada hari Selasa 12 Desember 2023 diperkirakan akan bergerak melemah akibat penurunan ekspektasi pasar terhadap kebijakan dovish The Fed.

Mengutip Bloomberg, nilai tukar Rupiah hari Senin 11 Desember, Kurs rupiah spot menguat tipis 0,68 persen ke Rp15.623 per dolar AS.

Sementara kurs rupiah Jisdor ditutup melemah 0,74 persen di level harga Rp15.614 per dolar AS.

Direktur PT Laba Forexindo Berjangka Ibrahim Assuaibi menyampaikan data nonfarm payrolls yang lebih kuat dari perkiraan membuat para pedagang mengurangi spekulasi bahwa The Fed dapat menurunkan suku bunga pada awal tahun 2024.

"Harga berjangka Dana Fed menunjukkan peluang 43 persen penurunan 25 basis poin di bulan Maret, turun dari ekspektasi sebelumnya yang lebih dari 60 persen," jelasnya dalam keterangan resminya Selasa 12 Desember.

Ibrahim menyampaikan Bank sentral akan mempertahankan suku bunga stabil pada akhir pertemuan dua hari pada hari Rabu. Namun prospeknya terhadap suku bunga, terutama mengingat kekuatan pasar tenaga kerja saat ini, akan menjadi fokus.

Namun, data tenaga kerja yang kuat menandakan adanya ketahanan dalam perekonomian AS, dan menandai potensi terjadinya soft landing. Selain The Fed, data inflasi AS juga tersedia minggu ini.

Selain The Fed, keputusan suku bunga dari Bank Sentral Inggris (BoE), Bank Sentral Eropa (ECB), dan Bank Nasional Swiss (Swiss National Bank) akan diumumkan pada minggu ini, dengan ketiga bank tersebut kemungkinan akan memberikan sinyal suku bunga yang lebih tinggi untuk jangka waktu yang lebih lama.

Dari dalam negeri, Bank Indonesia (BI) melaporkan survei konsumen November 2023 mengindikasikan optimisme terhadap kondisi ekonomi tetap kuat.

Hal tersebut tecermin dari Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) November 2023 yang berada pada 123,6.

Ibrahim menjelaskan dalam laporan BI yang dirilis Jumat (8 Desember) menyebutkan bahwa tetap kuatnya keyakinan konsumen pada November 2023 didorong oleh keyakinan konsumen terhadap kondisi ekonomi saat ini maupun ekspektasi terhadap ekonomi ke depan yang tetap optimis.

"Dimana, Indeks Kondisi Ekonomi Saat Ini (IKE) dan Indeks Ekspektasi Konsumen (IEK) November 2023 tercatat masing-masing sebesar 113,0 dan 134,2," Jelasnya.

Pada November 2023, keyakinan konsumen terpantau tetap optimis pada seluruh kategori pengeluaran. Peningkatan optimisme terutama tercatat pada responden dengan pengeluaran Rp2,1-3 juta.

Kemudian, persepsi konsumen terhadap kondisi ekonomi saat ini tetap kuat, tecermin dari IKE November 2023 yang berada pada area optimis sebesar 113,0 meskipun lebih rendah dibandingkan dengan 114,4 pada Oktober 2023.

Tetap kuatnya IKE November 2023 terutama didorong oleh Indeks Pembelian Barang Tahan Lama (Durable Goods) yang tercatat sebesar 110,2 meningkat 1,0 poin dari Oktober 2023.

Sementara itu, Indeks Ketersediaan Lapangan Kerja dan Indeks Penghasilan Saat Ini menurun masing-masing sebesar 4,3 poin dan 0,8 poin menjadi 113,2 dan 115,6 pada November 2023.

Ibrahim memperkirakan rupiah akan bergerak fluktuatif namun ditutup melemah pada perdagangan Selasa 12 Desember dalam rentang harga Rp15.610- Rp15.670 per dolar AS.