Rupiah Berpotensi Melemah Terbatas, Ini Faktornya
Rupiah (Foto: Antara)

Bagikan:

JAKARTA - Nilai tukar rupiah pada hari Senin 4 Desember 2023 diperkirakan akan kembali bergerak melemah terbatas setelah rilis indeks PMI Indonesia November naik ke 51,7 dan inflasi 2,86 persen.

Mengutip Bloomberg, nilai tukar Rupiah hari Jum'at 1 Desember, Kurs rupiah spot menguat 0,16 persen ke Rp15.485 per dolar AS. Sementara, kurs rupiah Jisdor melemah 0,26 persen secara harian ke level harga Rp15.524 per dolar AS.

Direktur PT.Laba Forexindo Berjangka Ibrahim Assuaibi menyampaikan data ekonomi hari Kamis menunjukkan bahwa Federal Reserve kemungkinan akan menaikkan suku bunganya dan mungkin mulai melakukan pelonggaran pada pertengahan tahun depan, yang biasanya merupakan faktor negatif terhadap dolar.

"Ketidakpastian mengenai potensi perubahan kebijakan The Fed membantu dolar pulih secara tajam dari level terendah sejak pertengahan Agustus. Data semalam juga menunjukkan bahwa indeks harga PCE yaitu alat pengukur inflasi pilihan The Fed tetap berada di atas target bank sentral sebesar 2 persen pada bulan Oktober," Jelasnya dalam keterangan resminya Senin 4 Desember.

Menurut Ibrahim beberapa anggota Fed mencatat bahwa minggu ini inflasi telah turun secara signifikan, meskipun masih berada di atas kisaran target bank sentral. Dolar juga mengalami penurunan tajam pada bulan November, di tengah meningkatnya keyakinan bahwa The Fed telah selesai menaikkan suku bunga.

S&P Global mencatat Purchasing Manager’s Index (PMI) Manufaktur Indonesia menguat ke level 51,7 pada November 2023, atau meningkat 0,2 poin dari 51,5 pada Oktober 2023.

Economics Associate Director S&P Global Market Intelligence Jingyi Pan menyebut, posisi tersebut menunjukkan kenaikan lebih cepat pada kondisi sektor manufaktur, kenaikan PMI ini di respon positif oleh pasar.

Data PMI November menunjukkan bahwa sektor manufaktur Indonesia terus berekspansi, meski data headline terkini 51,7 masih di bawah rata-rata kuartal III/2023, yaitu 53,2. Sedangkan tingkat kepercayaan bisnis naik dibandingkan bulan sebelumnya. Namun, masih di bawah rata-rata jangka panjang.

Menurut S&P Global, pesanan baru yang akan datang untuk barang produksi Indonesia kembali naik pada November 2023. Hal ini didukung oleh perbaikan kondisi permintaan dan ekspansi basis pelanggan.

Kendati demikian, S&P Global mencatat tingkat pertumbuhan merupakan yang paling lambat pada periode 6 bulan saat ini dan tergolong sedang secara umum, yang dipicu oleh menurunnya permintaan asing pada bulan ini.

Ibrahim memperkirakan rupiah akan bergerak fluktuatif namun ditutup melemah pada perdagangan Senin 4 Desember dalam rentang harga Rp15.450- Rp15.520 per dolar AS.