Bagikan:

JAKARTA - Kementerian Perhubungan (Kemenhub) masih akan mengkaji rencana kelanjutan proyek LRT Jabodebek agar tembus ke wilayah Bogor, Jawa Barat. Beberapa aspek studi pun sedang disusun.

Direktur Jenderal Perkeretaapian Kementerian Perhubungan Risal Wasal mengatakan pihaknya masih melakukan studi sebagai tindak lanjut dari Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 49 Tahun 2017. Kata Risal, rencana kelanjutan pembangunan itu sudah tertuang dalam beleid tersebut.

Adapun Perpres tersebut berisi tentang Perubahan Kedua Atas Peraturan Presiden Nomor 98 Tahun 2015 Tentang Percepatan Penyelenggaraan Kereta Api Ringan/light Rail Transit Terintegrasi di Wilayah Jakarta, Bogor, Depok, dan Bekasi.

“Sama itu juga kita studikan ya, karena itu kan masih menindaklanjuti Perpres-nya ya, untuk di pembangunan itu,” katanya di Stasiun LRT Jabodebek Halim, Jakarta, Kamis, 7 Desember.

Lebih lanjut, Risal mengatakan, salah satu yang jadi perhatian dalam kajian adalah mengenai trase atau jalur yang akan dilalui LRT Jabodebek menuju ke Kota Bogor.

“Tetap kita studi trase-nya ke arah mana Bogor-nya,” ungkapnya.

Risal mengatakan ada tiga opsi lokasi stasiun LRT Jabodebek di Bogor. Pertamw, kawasan Baranangsiang, dekat Terminal Bus di Kota Bogor. Kedua, di kawasan Ciawi. Terakhir, kawasan Tanah Baru.

“Ada (rencana) yang ke Baranangsiang kan, ada juga usulannya sampai ke Ciawi, ada juga ke Tanah Baru dulu awalnya. Tapi terakhir sih ke Baranangsiang lagi informasinya,” tuturnya.

Lebih lanjut, Risal menyebut, jalur LRT Jabodebek tersebut nanti kemungkinan akan berada di sisi jalan Tol Jakarta Bogor Ciawi (Jagorawi).

“Lewat Jagorawi pastinya kan,” ucapnya.

Sebelumnya, Presiden Joko Widodo (Jokowi) Meminta agar studi pembangunan moda transportasi Light Rial Transit (LRT) rute Bogor segera dilakukan.

“Saya minta juga segara di studi pembangunan LRT hingga ke kita Bogor. Karena kalau kita lihat LRT yang sekarang sudah penuh terus,” ucap Jokowi.