Apa Itu Sistem Ekonomi Tradisional? Ini Ciri, Kelebihan dan Kekurangannya
Ilustrasi pedesaan dan pertanian (Unsplash)

Bagikan:

YOGYAKARTA – Secara umum sistem ekonomi tradisional adalah sebuah sistem ekonomi yang bersifat tradisional dan dianut oleh masyarakat sejak lama. Seperti namanya, sistem ini berlandaskan pengetahuan masyarakat atas pengetahuan yang diturunkan secara turun temurun. Agar lebih mengenal apa itu sistem ekonomi tradisional simak artikel berikut ini.

Apa Itu Sistem Ekonomi Tradisional

Dalam buku berjudul Sistem Ekonomi Tradisional Daerah Jawa Tengah yang diterbitkan oleh Departemen Pendidikan ·dan KebudayAan (1986), ekonomi tradisional adalah kebiasaan dan tatacara yang melembaga berhubungan dengan upaya manusia dalam memenuhi kebutuhan pokok mereka.

Pada sistem ekonomi tradisional pola produksi, pola distribusi, dan pola konsumsi bersumber dari pengetahuan masyarakat yang sudah dianut oleh mereka dari masa ke masa. Biasanya sistem ini sudah ada dan dianut oleh masyarakat hingga berabad-abad lamanya.

Dengan demikian bisa disimpulkan pula bahwa sistem ekonomi tradisional adalah sistem ekonomi yang bersumber pada pengetahuan adat istiadat, sejarah, dan kepercayaan masyarakat secara turun temurun. Biasanya penganut sistem ekonomi tradisional diterapkan oleh wilayah yang ekonominya bergantung di sektor pertanian.

Ciri Sistem Ekonomi Tradisional

Sistem ekonomi tradisional biasanya ditemukan di masyarakat agraris atau masyarakat yang tinggal di area terpencil. Kondisi itu membuat mereka tak menerapkan teknologi modern. Ada beberapa ciri sistem ekonomi tradisional yakni sebagai berikut.

  1. Produksi untuk Memenuhi Kebutuhan Mendasar

Tujuan masyarakat yang menjadi penggerak ekonomi tradisional adalah sekadar memenuhi kebutuhan mendasar untuk diri sendiri, keluarga, atau komunitasnya saja.

  1. Menerapkan Pengetahuan Secara Turun Temurun

Pengetahuan yang diterapkan dalam sistem ekonomi ini diturunkan generasi ke generasi, termasuk pengetahuan tentang teknik produksi.

  1. Peran Tergantung Tradisi

Dalam sistem ekonomi tradisional juga terdapat unsur produksi dan distribusi. Namun peran keduanya ditentukan oleh tradisi saja dan biasanya peran diwariskan secara turun temurun. Sebagai contoh di masyarakat agraris, keluarga atau kelompok tertentu berperan untuk melakukan pemanenan, sedangkan keluarga lain bertugas untuk pembibitan.

  1. Masih Terdapat Sistem Barter

Pada sistem ini transaksi cenderung menggunakan sistem barter baik berupa barang atau jasa, sehingga tak menggunakan sistem mata uang.

  1. Sistem Sosial dan Budaya yang Kuat

Dalam sistem ekonomi tradisional, nilai sosial, budaya, dan agama punya peran yang besar. Selain itu produksi dan konsumsi berhubungan erap pula dengan upacara adat, ritual keagamaan, atau nilai-nilai yang dianut oleh masyarakat atau komunitas.

  1. Hubungan Kekeluargaan Sangat Kental

Hubungan para pelaku yang terlibat dalam sistem ekonomi ini sangat erat sehingga mengutamakan hubungan kekeluargaan.

  1. Terjadi Ketidaksetaraan Namun Dalam Kondisi Terbatas

Karena pembagian peran yang didasarkan pada tradisi dan sumber daya yang terbatas, ketidaksetaraan ekonomi seringkali tidak begitu besar dalam sistem ini dibandingkan dengan sistem ekonomi lainnya.

Kelebihan Sistem Ekonomi Tradisional

Meski dianggap tradisional, sistem ekonomi ini punya beberapa kelebihan tertentu yakni sebagai berikut.

  • Persaingan lebih sehat karena lebih mengedepankan kekeluargaan dan hanya untuk kebutuhan mendasar
  • Setiap orang bisa menjadi produsen
  • Bisnis lebih jujur karena menggunakan sistem barter
  • Lebih rukun karena menerapkan kerja sama secara kekeluargaan
  • Perekonomian lebih stabil
  • Kondisi alam lebih terjaga, kemungkinan eksploitasi lebih sedikit

Kekurangan Sistem Ekonomi Tradisional

Sistem ekonomi tradisional punya beberapa kekurangan yang perlu diketahui yakni sebagai berikut.

  • Taraf hidup kurang bisa berkembang karena sistem ini menekankan kebutuhan pokok saja
  • Produktivitas cenderung rendah dan belum maksimal
  • Nilai barang yang diproduksi belum terukur
  • Kualitas barang yang diproduksi juga belum berada di titik maksimal
  • Masyarakat berpotensi terjebak pada stagnasi karena menolak perubahan.

Itulah informasi terkait apa itu sistem ekonomi tradisional. Kunjungi VOI.ID untuk mendapatkan informasi menarik lainnya.