JAKARTA - Kementerian Perindustrian (Kemenperin) turut mendukung upaya dekarbonisasi dalam upaya mempercepat target Net Zero Emissions (NZE) melalui peran unit pendidikan vokasi yang dimiliki oleh Kemenperin.
"Kemenperin proaktif melakukan penyempurnaan berbagai langkah strategis, ditopang dari peran unit pendidikan vokasi yang dimiliki oleh Kemenperin untuk terus mendorong implementasi dekarbonisasi di sektor industri manufaktur nasional," ujar Direktur Politeknik ATI Makassar, Muhammad Basri dalam keterangan resminya, Jumat, 1 Desember.
Basri menyebut, Unit Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (UPPM) Politeknik ATI Makassar telah menerima 103 karya ilmiah (paper) dari berbagai institusi dan perguruan tinggi di Indonesia.
Ratusan karya ilmiah tentang Transisi Energi Berkelanjutan tersebut diterima dalam kegiatan Seminar Nasional Teknologi Industri (SNTI) X Tahun 2023 bertajuk Sustainable Energy Transition: Strategy and Challenge for Net Zero Emission.
Perguruan tinggi dan institusi yang mengirimkan karya ilmiah di antaranya, Universitas Gadjah Mada, Universitas Hasanuddin, Politeknik ATI Padang, Politeknik Energi dan Pertambangan Bandung, Politeknik Negeri Samarinda, Politeknik Industri Petrokimia Banten, Politeknik Negeri Samarinda, Politeknik Sinar Mas Berau Coal, Politeknik Negeri Bali, serta Zero Emit Solutions Holdings Ltd.
Seminar yang merupakan agenda rutin tahunan Politeknik ATI Makassar tersebut menghadirkan dua pembicara utama, yaitu Founder National Battery Research Institute (NBRI) Evvy Kartini dan Training and Performance Dept. Kalla Toyota Irwan Effendy.
Basri mengatakan, seluruh karya ilmiah yang diterima dan berhasil lolos review akan dipaparkan secara paralel sesuai dengan bidang keilmuan masing-masing. Selain itu, juga akan dipublikasikan di sejumlah jurnal nasional terakreditasi.
BACA JUGA:
"Karya ilmiah yang mencapai 103 paper adalah jumlah yang mengesankan. Hal tersebut menunjukkan tingginya animo akademisi dan praktisi untuk berpartisipasi dalam seminar nasional yang memilih tema tentang Sustainable Energy Transition," ungkapnya.
Sementara itu, Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Industri (BPSDMI) Kemenperin Masrokhan berharap, Politeknik ATI Makassar dalam melaksanakan tridharma perguruan tinggi, khususnya penelitian, mampu menghasilkan penelitian terapan yang dapat diimplementasikan langsung pada sektor industri.
"Harapan saya, seminar ini dapat menjadi platform yang mewadahi kontribusi dan penguatan kolaborasi Politeknik ATI Makassar guna meningkatkan kontribusinya di industri nasional," ungkapnya.