Bagikan:

JAKARTA - Dalam kunjungannya ke Amerika Serikat, Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyaksikan penandatanganan kerja sama antara Otorita Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara dengan Stanford Doerr School of Sustainability, Standford University.

Penandatanganan kerja sama itu meliputi bidang penelitian dan inovasi berkelanjutan.

Jokowi mengatakan, IKN Nusantara merupakan showcase transformasi Indonesia dalam hal penggunaan energi hijau, energi sinar matahari, pembibitan tanaman yang diprioritaskan di Ibu Kota baru tersebut.

"Akan sangat baik bila mahasiswa Universitas Standford melakukan study tour di Ibu Kota Nusantara. Untuk bisa lebih dekat melihat proses dan belajar mengenai keberlanjutan dalam suatu kota hijau dan cerdas. Saya akan menjadi pemandu (guide) di Ibu Kota Nusantara bila dibutuhkan," ujar Jokowi dalam siaran pers OIKN yang diterima VOI, Jumat, 17 November.

"Dalam perubahan iklim semacam ini, kolaborasi sangat penting dan langkah konkret sangat dibutuhkan," tambahnya.

Pada kesempatan sama, Kepala OIKN Bambang Susantono mengatakan, dengan MoU ini, Stanford dan para alumninya berkomitmen membangun pusat riset dengan kualitas kelas dunia di IKN.

Riset yang akan dilakukan meliputi pengelolaan air, sustainable urban development dan robotic, serta berbagai hal relevan lainnya.

Di kawasan inti IKN sendiri bakal disiapkan pusat riset Stanford ini.

Nanti, hasilnya akan menjadi bekal IKN dalam pengembangan Nusantara sebagai kota cerdas yang hijau dan berkelanjutan, serta menghargai berbagai upaya yang melibatkan para pemangku kepentingan.

"Beberapa bulan lalu Stanford sudah menyerahkan letter of intent di Jakarta dan disepakati kolaborasi di bidang riset, penelitian, dan training capacity building. Nantinya, untuk hal yang lebih teknis akan dilakukan pertemuan-pertemuan lanjutan," tutur Bambang.

Diketahui, pembangunan pusat riset milik Standford University itu akan mulai dilakukan pada Januari atau Februari 2024.

Bambang mengatakan, pihaknya menyediakan lahan seluas tiga ha di kasawan inti IKN. Para alumni Stanford di Indonesia yang akan membangun gedung pusat riset tersebut dan kemudian Stanford University yang mengisinya dengan aktivitas riset di sana.

"Baik peneliti dari Indonesia maupun dari Stanford nanti akan berinteraksi meneliti di sana," ucapnya.

Sekadar informasi, selain pusat riset Stanford, tiga universitas asal Belanda yakni Delft University, Erasmus University, dan salah satu kampus di Roterdam juga akan bekerja sama membangun pusat riset di IKN Nusantara.

Sementara dari dalam negeri sendiri sudah ada enam (6) kampus negeri yang turut menyampaikan komitmennya untuk membangun pusat riset.