Otorita IKN: Fasilitas Penunjang Startup Dibangun di IKN
Desain Kawasan Inti Pusat Pemerintahan atau KIPP Ibu Kota Negara Nusantara (dok. Kementerian PUPR).

Bagikan:

JAKARTA - Otorita Ibu Kota Nusantara (OIKN) tengah mencanangkan pembangunan pusat riset dan kampus startup sebagai tempat perpaduan antara pemerintah, industri, dan institusi pendidikan bertajuk Nusantara Knowledge Hub atau K-Hub.

"Sudah ada Stanford University yang akan berpartisipasi. Tujuh kampus besar nasional juga telah melakukan MoU (Memorandum of Understanding) dengan Otorita IKN dalam rangka pengembangan riset di IKN," ujar Deputi bidang Transformasi Hijau dan Digital OIKN, Prof. Mohammed Ali Berawi, dalam keterangannya di Jakarta, dilansir ANTARA.

Ali lebih lanjut mengatakan lebih dari 40 perusahaan teknologi global dan pelaku industri telah menyatakan ketertarikan berpartisipasi dalam pembangunan IKN.

"Hal ini menjadi potensi bagi pengembangan Nusantara K-Hub sebagai pusat pengetahuan dan teknologi berkelanjutan, seperti halnya Station-F di Paris, Perancis, dan Newlab di New York, Amerika Serikat," katanya.

Ali mengungkapkan bahwa IKN akan menjadi living lab atau laboratorium hidup bagi pengembangan teknologi, yang mana riset dan inovasi menjadi salah satu pembangkit ekonomi ke depan.

Untuk mewujudkan hal tersebut, Otorita IKN mengembangkan Nusantara Knowledge Hub (K-Hub), konsorsium yang terdiri dari pemerintah, industri, serta institusi pendidikan dan pusat riset.

Pada groundbreaking keenam nanti, direncanakan untuk membangun fasilitas pendidikan dan pusat riset di IKN, termasuk sekolah, universitas, serta pusat riset yang melibatkan Stanford Doer School of Sustainability bersama Pertamina dan Bakrie & Brothers.

"Nusantara K-Hub, seperti halnya Newlab di New York dan Station-F di Paris, merupakan upaya pemerintah untuk pengembangan pengetahuan dan teknologi terkini serta memfasilitasi perusahaan rintisan (startup)."

"Melalui Nusantara K-Hub, OIKN mengundang industri, perusahaan rintisan, serta institusi pendidikan dan teknologi untuk melakukan pembangunan brainware, peningkatan kompetensi sumber daya manusia dan kinerja bisnis di Indonesia," kata Ali.