Bagikan:

JAKARTA - Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono menghadiri Rapat Anggota Tahunan Asosiasi Jalan Tol Indonesia (ATI) Tahun 2023 dengan tema "Pengusahaan Bisnis Jalan Tol Berkelanjutan" di Jakarta, Kamis, 16 November.

Dalam kesempatan tersebut, Menteri Basuki menyampaikan tiga hal yang perlu menjadi perhatian bagi ATI dan Badan Usaha Jalan Tol (BUJT) dalam penyelenggaraan jalan tol ke depan. Pertama, yaitu peningkatan tata kelola jalan tol.

"Tolong rapikan betul tata kelolanya, terutama terkait tender internal di BUJT tolong hati-hati. Saya ingin, kami semua aman. Jadi, ke depan Kementerian PUPR akan cek harga perkiraan sendiri (HPS) dulu sebelum BUJT melakukan tender agar lebih akuntabel," ujar Basuki dalam keterangan tertulisnya, dikutip Jumat, 17 November.

Kedua yaitu penambahan penghijauan untuk meningkatkan estetika jalan tol.

"Sekarang sudah mulai musim hujan, jadi saya mohon ditanam lebih banyak lagi di sepanjang jalan tol terutama di junction-nya. Kalau bisa dibangun embung atau minimal kami tanami," kata Basuki.

Terakhir, peningkatan pelayanan jalan tol. Basuki memastikan, uji coba penggunaan sistem transaksi nirsentuh atau Multi Lane Free Flow (MLFF) di ruas Jalan Tol Bali-Mandara akan dilakukan pekan kedua Desember 2023.

Basuki menilai, penerapan sistem ini bertujuan meningkatkan efisiensi sistem pembayaran tol Indonesia.

"Teknologinya saya yakin pasti sudah siap, tinggal tantangan kebudayaan kami, seperti disiplin dan registrasi kendaraan serta regulasinya. Oleh karena itu, saya mohon dengan sangat dukungan dari seluruh BUJT untuk menyukseskan penerapan MLFF ini," tuturnya.

Pada kesempatan sama, Ketua ATI Subakti Syukur menyatakan, pihaknya berkomitmen mendukung pemerintah dalam membangun dan mengembangkan jalan tol yang berkesinambungan.

"Kami akan terus berupaya mengakselerasi pembangunan dan peningkatan pelayanan jalan tol yang diinisiasi pemerintah agar manfaatnya bisa dirasakan masyarakat," ungkapnya.