Bagikan:

JAKARTA - PT Waskita Karya (Persero) Tbk siap menggarap Proyek Strategis Nasional (PSN) yaitu Proyek Konstruksi Jalan Tol Akses Patimban Paket 2 dengan nilai kontrak Rp 873 miliar.

Pembangunan proyek ini merupakan bentuk dukungan Waskita terhadap konektivitas arus logistik menuju mega proyek Pelabuhan Patimban yang terletak di Subang, Jawa Barat.

Sebagai dukungan pembangunan konektivitas infrastruktur ini, telah dilakukannya seremoni penandatanganan kontrak kerja Patimban Access Toll Road Construction Project Package 1, 2 dan 3 yang dihadiri Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono di Gedung Utama PUPR, Jakarta Selatan pada Jumat, 10 November 2023.

Penandatanganan kontrak kerja Patimban Access Toll Road Construction Project Package 2 yang diraih oleh Waskita dilakukan antara Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) 4 Provinsi Jawa Barat Tomy Anitianata dengan SVP Infrastructure II Division Fatkhur Rozaq.

Direktur Operasi II Dhetik Ariyanto menjelaskan, Jalan Tol ini akan menghubungkan Pelabuhan Patimban dengan Jalan Tol Trans Jawa ruas Cikopo-Palimanan, Jawa Barat dan juga sebagai dukungan pengembangan untuk wilayah-wilayah di sekitarnya.

”Tujuan dibangunnya Jalan Tol Akses Patimban untuk meningkatkan konektivitas di Jawa Barat dan memperlancar arus logistik maupun aktivitas ekspor impor yang bersumber dari kawasan industri Cikarang-Cibitung-Karawang hingga Cikampek menuju Pelabuhan Patimban,” katanya dalam keterangan resmi, Selasa, 14 November.

Dhetik menjelaskan Jalan Tol Akses Patimban memiliki total panjang 37,05 km dimana sepanjang 14,11 km akan dibangun oleh Badan Usaha Jalan Tol (BUJT) dan sepanjang 22,94 km akan dibangun oleh Pemerintah dan Waskita akan mengerjakan sepanjang 6,2 Km.

“Waskita akan mengerahkan seluruh sumber daya dan menerapkan teknologi digitalisasi yang saat ini menjadi keunggulan kami dalam pekerjaan konstruksi. Harapannya proyek ini dapat berjalan dengan lancar dengan memperhatikan kualitas terbaik serta selesai dengan tepat waktu,” ucap Dhetik.

Pekerjaan joint operation yang dilakukan Waskita bersama Brantas Abipraya dengan porsi Waskita 60 persen sementara Abipraya 40 persen. Proyek dengan sumber pendanaan dari Japan International Coorperation Agency (JICA) ini membutuhkan waktu pengerjaan konstruksi selama 700 hari atau 23 bulan dengan skup pekerjaan meliputi konstruksi jalan, jembatan, overpass, box pendestrian dan box culvert.

Sebagai informasi sebelumnya Waskita telah mengerjakan pekerjaan Paket 5 Terminal Kendaraan Pelabuhan Patimban pada Desember 2022 lalu dengan nilai kontrak Rp3,7 triliun.

Proyek ini dikerjakan dengan joint venture (TWWH) yaitu TOA 60 persen Jepang, Waskita 16 persen, Wakachiku 10 persen Jepang, HK 8 persen, Abipraya 6 persen, di mana Waskita sebagai leader kontraktor Indonesia dan TOA sebagai leader kontraktor Jepang.

Saat seremoni penandatanganan Jumat lalu, Menteri PUPR Basuki Hadimoeljono mengatakan, akses Tol Patimban ini sangat ditunggu dan sangat menentukan keberhasilan Pelabuhan Patimban dalam kegiatan ekspor impornya.

“Peran kontribusi dari seluruh penyedia jasa saya harapkan dapat berkompetisi positif, tidak hanya kualitas dan kecepatan tapi juga memperhatikan nilai estetika jalan tol sehingga kita bisa menunjukkan kualitas jalan tol yang kita bangun lebih baik. Karena tidak ada lagi yang bisa bangun selain di daftar ini, Waskita, Brantas, PP, HK, Wika, Adhi dan Jaya,” papar Basuki.