Bagikan:

JAKARTA - PT Hutama Karya (Persero) atau HK dan PT Hutama Marga Waskita (Hamawas) bakal mengoperasikan dua (2) ruas jalan tol yang termasuk bagian Trans Sumatera, yakni Jalan Tol Kuala Tanjung-Tebing Tinggi-Parapat Seksi 1 Tebing Tinggi-Junction Indrapura dan Seksi 2 Segmen Junction Indrapura- Simpang Susun Indrapura, masing-masing sepanjang 15,6 km dan 28,5 km.

Hal itu menyusul terbitnya Keputusan Menteri (Kepmen) Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Nomor 1401/KPTS/M/2023 tentang Penetapan Pengoperasian Jalan Tol Indrapura-Kisaran Seksi Indrapura-Lima Puluh, serta Kepmen PUPR Nomor 1518/KPTS/M/2023 tertanggal 25 Oktober 2023.

Executive Vice President (EVP) Sekretaris Perusahaan Hutama Karya Tjahjo Purnomo mengatakan, bahwa kedua ruas tol ini sebelumnya telah melalui Uji Laik Fungsi (ULF) pada 22-25 Agustus 2023.

Hasilnya sendiri telah memenuhi Standar Pelayanan Minimal (SPM) dengan dikeluarkannya Sertifikat Laik Operasi (SLO) pada 8 September 2023 untuk Jalan Tol Indrapura-Lima Puluh dan Jalan Tol Tebing Tinggi-Indrapura pada 19 September 2023.

Dari sisi fasilitas, Tjahjo menyebut kedua jalan tol tersebut telah dilengkapi dengan 4 gardu tol, 29 unit CCTV, 3 unit VMS, dan 27 unit armada siaga pada Jalan Tol Indrapura-Lima Puluh.

Sementara untuk Jalan Tol Tebing Tinggi-Indrapura sendiri telah dilengkapi dengan 2 gerbang tol, 7 gardu tol, 70 unit CCTV, 4 unit VMS, serta 16 unit armada siaga.

"Selama masa sosialisasi, kedua jalan tol ini masih belum dikenakan tarif hingga terbitnya penetapan Kepmen Tarif," kata Tjahjo dikutip dari laman resmi Hutama Karya, Rabu, 8 November.

Tjahjo mengatakan, kedua ruas tol ini nantinya saling terintegrasi sehingga pengguna jalan akan mengawali perjalanan dengan masuk ke Jalan Tol Tebing Tinggi-Indrapura sepanjang 28,3 km terlebih dahulu, baru dilanjutkan ke Jalan Tol Indrapura-Lima Puluh sepanjang 15,60 km.

"Integrasi jalan tol ini dapat memangkas waktu tempuh dari arah Tebing Tinggi ke daerah Lima Puluh yang sebelumnya lebih dari 1,5 jam menjadi 20 menit saja," ujarnya.

Adapun kehadiran dua jalan tol ini akan menghubungkan sentra produksi, meningkatkan perekonomian bagi masyarakat Sumatera Utara, khususnya kawasan yang berada di sekitar on/of ramp jalan tol, dengan mempercepat aksesibilitas logistik dari dan ke Kuala Tanjung, serta sebagai backbone ke arah Kawasan Ekonomi Khusus (Sei Mangkei).