Dibangun dengan Inovasi, Tol Trans Sumatera Lintasi Jalur Migrasi Kawanan Gajah
Tol Trans Sumatera. (Foto: Hutama Karya)

Bagikan:

JAKARTA - Jalan Tol Trans Sumatera (JTTS) diklaim dibangun demgan inovasi yang tinggi, sebab jalan ini membelah jalur migrasi kawanan gajah dan menjadi yang pertama di Indonesia. Lokasi tersebut terdapat di ruas Tol Pekanbaru-Dumai.

Kepala Bagian Umum Sektetariat BPJT Mahabullah Nurdin mengatakan, pembangunan jalan tol di Sumatera memang berbada dengan yang ada di Pulau Jawa. Ia mengakui, ada beberapa kesulitan. Salah satunya, jalur tol melewati lahan konservasi hewan.

Namun, Nurdin mengatakan, karena mengedepankan inovasi dalam pembangunannya, masalah dapat diatasi. Pihaknya bersama PT Hutama Karya (Persero) telah sepakat membangun terowongan di kawasan tersebut.

"Jalan tol Pekanbaru-Dumai itu kita melewati konservasi hewan. Maka di situ kita juga ada inovasi pembangunan jalan tol di situ. Kami juga membuat jalur yang disebut terowongan gajah. Di tempat lain belum ada. Ini adalah terowongan gajah pertama," tuturnya, dalam diskusi virtual, Rabu, 25 November.

Terowongan gajah ini dibuat, kata Nurdin, karena pihaknya bersama kontraktor berkomitmen untuk tak merusak kawasan konservasi yang dilintasi Tol Trans Sumatera tersebut.

"Ini (jalan tol Pekanbaru-Dumai) membelah jalur yang biasa digunakan para gajah untuk bermigrasi atau berpindah tempat. Jalurnya di situ. Sehingga kami tidak boleh menghalangi atau memutus jalur tersebut. Akhirnya kami dengan Hutama Karya sepakat untuk membuat jalur (terowongan gajah) itu. Ini lah inovasi-inovasi yang mungkin (menyelesaikan) hambatan-hambatan yang ada di Trans Sumatera ini," jelasnya.

Sekadar informasi, pemerintah menugaskan PT Hutama Karya sebagai BUMN karya untuk membangun JTTS dengan total panjang keseluruhan 2.765 kilometer melalui Melalui Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 100 Tahun 2014 yang kemudian diperbarui dengan Perpres Nomor 117 Tahun 2015.

Jalan tol ini akan menghubungkan Lampung dan Aceh dengan jumlah 24 ruas dan akan beroperasi penuh pada 2024. Sampai Oktober 2020, terdapat sembilan ruas Jalan Tol Trans-Sumatera (JTTS) yang telah beroperasi.

Adapun kesembilan ruas tersebut adalah Ruas Tol Bakauheni-Terbanggi Besar (Bakter) sepanjang 140 kilometer, Ruas Tol Terbanggi Besar-Pematang Panggang-Kayu Agung (Terpeka) 189 kilometer, Ruas Tol Kayu Agung-Jakabaring sepanjang 33 kilometer.

"Kita berharap Hutama Karya bisa menyelesaikan tepat waktu sampai 2024. Kita masih optimis 2024 itu sudah tersambung (seluruhnya)," tuturnya.