Bagikan:

JAKARTA - PT Hutama Karya telah menanam 60 ribu pohon selama periode 2021 di seluruh ruas tol yang mereka kelola. Penanamannya dilakukan pada Hari Bumi, Hari Keanekaragaman Hayati, Hari Lingkungan Hidup Sedunia, dan lainnya.

"Kita selalu berkomitmen untuk mengimbangi pembangunan dan pengelolaan infrastruktur dengan pelestarian lingkungan di sepanjang jalan tol dan rest area yang dikelola di Jawa dan Sumatera," kata Executive Vice President (EVP) Divisi Operasi dan Pemeliharaan Jalan Tol (OPT) Hutama Karya, Dwi Aryono dalam keterangannya kepada media, Jumat 17 Desember dikutip dari Antara.

Penanaman pohon juga telah dilakukan pada Hari Penanggulangan Degradasi dan Kekeringan Sedunia, Hari Populasi Dunia, Hari Konservasi Alam Nasional, Hari Perumahan Indonesia, Hari Ozon Sedunia, Hari Habitat Sedunia, Hari Pohon atau Hari Gunung Sedunia. Penghijauan di ruas tol yang dikelola merupakan salah satu tanggung jawab sosial dan lingkungan dari perusahaan yang harus terus dilestarikan.

"Kami pun baru melaksanakan penanaman pohon dengan Djarum Foundation, di Rest Area KM 87 Jalur B, dimulai dengan menanam pohon trambesi sebanyak 15.000 pohon di tahun ini dan tahun depan," katanya.

Jenis pohon yang ditanam yaitu trambesi, mangga, akasia, rambutan, cabai, jeruk kasturi, nangka, pinang, tabebuya, pucuk merah, tanaman bougenvil dan ketapang. Pohon-pohon tersebut terbagi di seluruh ruas tol Hutama Karya yang telah beroperasi. Paling banyak jumlah pohon ditanam di Ruas Pekanbaru–Dumai sebanyak 34.310 pohon.

Berikutnya ruas Terbanggi Besar- Pematang Panggang -Kayu Agung sebanyak 12.450 pohon, 4.795 pohon di Ruas Bakauheni-Terbanggi Besar, 1500 pohon di Ruas Jakarta Outer Ring Road Seksi S (JORR-S), 1100 pohon di Ruas Sigli Banda-Aceh, masing-masing 850 pohon di Ruas Medan-Binjai dan Ruas Palembang-Indralaya, dan 660 pohon di Ruas Akses Tanjung Priok (ATP).

Dwi menambahkan selain pohon-pohon yang tertanam tersebut, Hutama Karya juga berkolaborasi dengan Djarum Foundation untuk menanam jutaan pohon di sepanjang 2.818 KM ruas yang ada di Jalan Tol Trans Sumatera (JTTS).

Sementara itu, ekonomi yang sedang digalakkan oleh Pemerintah, yakni pengelolaan infrastruktur sudah seharusnya dilakukan secara beriringan antara kesejahteraan sosial masyarakat dan pertumbuhan ekonomi dengan pelestarian lingkungan, konservasi dan menjaga biodiversitas dari daerah yang ada disekitarnya.

"Konsep ini akan terus diterapkan ke depan, mengingat berbagai inovasi juga telah dilakukan pada pembangunan jalan tol yang kami kelola, salah satunya dengan membangun Underpass Perlintasan Gajah (UPG) serta penanaman pakan gajah disekitarnya demi mempertahankan ekosistem gajah di sekitar," kata Dwi Aryono, EVP Divisi OPT Hutama Karya.