Bagikan:

JAKARTA - Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono bercerita dirinya masih diingat oleh Kaisar Jepang Naruhito saat penyerahan bintang jasa "The Order of the Rising Sun, Gold and Silver Star" di Tokyo.

“Dari 118 peserta ada lima peserta internasional, satu saya dari Indonesia. Setelah Yang Mulia turun dari podium, beliau langsung menuju saya. Protokol di Jepang sangat ketat. kita tidak boleh bicara dan menyalami kaisar. Tapi, beliau menyalami duluan dan menyampaikan ‘Nice to see you again’. Beliau masih ingat dengan saya,” kata Basuki usai menerima anugerah tersebut dilansir ANTARA, Rabu, 8 November.

Dalam perbincangan itu, Basuki menyampaikan salam dari Presiden Joko Widodo kepada Naruhito, yang menyampaikan salam kembali.

Mewakili Jokowi, Basuki mengundang kaisar untuk menghadiri World Water Forum ke-10 yang akan diadakan di Bali pada 2024. Naruhito diketahui memiliki perhatian khusus terhadap isu air.

“Setelah menyapa saya, beliau jalan terus (dan) enggak menyapa siapa-siapa lagi,” katanya.

Menurut dia, apa yang dilakukan Naruhito menunjukkan bahwa hubungan Indonesia-Jepang sangat spesial mengingat Indonesia adalah negara pertama yang dikunjunginya setelah dinobatkan sebagai kaisar.

Dalam kunjungan Juni lalu, Basuki ditugaskan untuk mendampingi Naruhito karena dinilai memiliki pemahaman yang komprehensif mengenai air dan infrastruktur.

Basuki dianugerahi bintang jasa tersebut karena dinilai berkontribusi dalam kerja sama kedua negara dalam pembangunan infrastruktur dasar, termasuk jalan dan sungai.

Pengetahuan dan pengalaman yang diperolehnya dari proyek pengendalian erosi gunung berapi (Sabo) di Gunung Merapi, Yogyakarta, telah menjadi masukan bagi proyek Sabo di Pulau Sakurajima dan Gunung Unzen Fugen-dake di Jepang.

Proyek tersebut dianggap telah memberikan kontribusi besar bagi pengembangan pencegahan bencana gunung berapi, bukan hanya di Indonesia tetapi juga di Jepang.