Bagikan:

JAKARTA - PT KAI Commuter (KCI ) akan mendatangkan tiga trainset baru dari luar negeri pada tahun 2024.

Kereta baru ini akan beroperasi pada tahun 2024 dan 2025.

VP Corporate Secretary KA Commuter, Anne Purba mengatakan, phaknya tengah dalam proses pengadaan 3 trainset dengan 12 gerbong kereta, namun dirinya masih enggan memberi bocoran terkait negara asal kereta baru tersebut.

"Saat ini sedang proses. Teknologinya apa darimana setelah selesai proses lelang baru diumumkan," ujar Anne kepada awak media, Senin 6 November.

Ia juga menegaskan jika pengadaan kereta baru ini masih dalam proses sehingga belum ada keputusan negara mana yang akan menajdi sumber kereta baru tersebut

"Saya belum mau sebut merk, saya tidak mau sebut negaranya. Kalau sudah, kami infokan," ujar Anne singkat.

Terkait pendanaan kereta baru tersebut, Anne menyebut pihaknya telah mengajukan dana senilai Rp800 miliar ke induk usaha, PT Kereta Api Indonesia (Persero) serta pengajuan pinjaman ke bank swasta sebesar Rp3,6 triliun, sementara sisanya berasal dari Penyertaan Modal Negara (PMN) dan Public Service Obligation (PSO) yang tengah diusahakan.

"Dari KAI hampir Rp800 miliar, kemudian yang Rp3,6 triliun ini juga kemarin ketika yang baru kita pinjaman ke bank, sisanya yang kita perjuangkan baik dari PMN maupun dari PSO, kan ini bergulir terus," beber Anne.

Sebelumnya diberitakan, PT Kereta Api Indonesia (Persero) atau KAI berencana untuk melakukan impor tiga rangkaian atau trainset kereta rel listrik (KRL) baru dari Jepang. Dana yang diperlukan adalah senilai Rp676,8 miliar.

Hal tersebut disampaikan oleh Direktur Perencanaan Startegis dan Pengembangan Usaha PT KAI (Persero) John Roberto dalam rapat dengan Komisi VI DPR, Selasa, 19 September.

“Untuk pembelian kereta jepang tuga trainset itu Rp676,8 miliar,” ujar John.

John mengatakan trainset baru Jepang ini untuk memenuhi kebutuhan kereta di tahun 2024 mendatang. Mengingat 98 persen sarana KRL siap guna dimiliki oleh KCI sudah memiliki usia lebih dari 30 tahun.

"Dan beberapa jenis KRL kita itu suku cadang juga sudah absolut, sudah tidak diproduksi lagi sehingga dari posisi pemenuhan, perawatan dan safety ini kita sangat membutuhkan untuk pengadaan yang baru,” katanya.