Bagikan:

JAKARTA - PT KCI atau KAI Commuter dan PT INKA (Persero) belum lama ini menandatangani Kontrak Kerjasama Pekerjaan Retrofit Sarana Kereta Rel Listrik (KRL) sebanyak 19 Trainset (rangkaian) pada Jumat 3 November.

Corporate Secretary KCI, Anne Purba memastikan selama proses pengadaan KRL retrofit ini tidak akan mengurangi frekuensi perjalanan kereta beroperasi. DIketahui jika KAI Commuter akan mengirimkan empat rangkaian kereta yang akan dilakukan proses Retrofit kepada PT INKA dan akan membutuhkan waktu selama 13 hingga 15 bulan.

"Memang untuk manintenance dan kebutuhan operasional ada rekomposisi, rekayasa pola operasi, kemudian di hari libur lebih sedikit penumpangnya kita akan lakukan rekayasa pola operasi," ujar Anne kepada media, Senin, 6 November.

Anne menambahkan, KCI juga secara bertahap meningkatkan kecepatan di KRL di beberapa lintasan dari sebelumnya 70 km per jam menjadi 80 hingga 90 km per jam. Peningkatan kecepatan tersebut dilakukan di lintasan Bogor- Manggarai dan Manggarai-Batu Ceper.

"Kenapa kita ingin mempercepat? Pasti waktu tunggunya yang kita fokuskan yang lebih kecil kemudian hideway (jarak kedatangan antar kereta) harus lebih kecil," ujar Anne.

Lebih jauh Anne menjelaskan, pada proses retrofit sarana KRL ini pun KAI Commuter telah mengantongi perizinannya dari pihak regulator. Assesment terkait spesifikasi teknologi retrofit juga sudah ditetapkan melalui kegiatan-kegiatan FGD bersama pihak-pihak terkait. KAI Commuter juga akan siap mengirimkan rangkaian kereta yang akan dilakukan proses retrofit di PT INKA (Persero).

Percepatan dalam proses retrofit antara KAI Commuter dengan PT INKA (Persero) juga terus dilakukan.

"Diharapkan dengan usaha-usaha percepatan ini dapat memenuhi kebutuhan jumlah sarana dalam pelayanan kepada penggunanya yang diprediksi akan terus meningkat seiring dengan integrasi antar moda saat ini," kata dia.

Sebelumnya, KAI Commuter dan PT INKA juga telah melakukan penandatanganan kontrak pengadaan 16 terakhir set KRL baru pada Maret 2023 lalu.