Menteri BUMN: Digitalisasi Punya Peran Penting Dorong Pertumbuhan Ekonomi Berkelanjutan
Menteri BUMN Erick Thohir. (Foto: Dok. ANTARA)

Bagikan:

JAKARTA - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir mengatakan digitalisasi saat ini bukan hanya menjadi bagian kehidupan sehari-hari.

Lebih dari itu, kata Erick, digitalisasi punya peranan penting dalam mendorong pertumbuhan ekonomi berkelanjutan.

“Digitalisasi, selain sudah menjadi bagian dari kehidupan sehari-hari, juga berperan penting mendorong pertumbuhan ekonomi berkelanjutan,” katanya dikutip dari Instagram @erickthohir, Selasa, 31 Oktober.

Erick mengaku, dunia yang saat ini sudah serba digital juga membutuhkan infrastruktur yang memadai. Kata dia, ini adalah keniscayaan.

“Karena itu kami dari BUMN berkomitmen membangun ekosistem untuk akselerasi transformasi digital. Salah satunya ekosistem 5G,” ucapnya.

Untuk membangun ekosistem ini, sambung Erick, dibutuhkan kolaborasi antara pemerintah daerah (pemda) dan pemerintah pusat. Sekaligus untuk mewujudkan visi Indonesia digital di tahun 2030.

“Dibutuhkan kolaborasi antara pemerintah daerah dengan pemerintah pusat untuk mewujudkan Visi Indonesia Digital di tahun 2030 dan 2045,” tuturnya.

Sebelumnya, Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir mengatakan salah satu tantangan yang perlu dihadapi generasi muda adalah hilangnya sebagian besar lapangan kerja seiring dengan berkembangnya digitalisasi.

Berdasarkan data Future of Jobs Report dari World Economic Forum, sambung Erick, sebanyak 85 juta lapangan kerja akan hilang. Jauh lebih tinggi dari perkiraan 67 juta lapangan kerja yang akan tumbuh.

“85 juta lapangan pekerjaan yang hilang dibandingkan 67 juta yang tumbuh, artinya para tokoh muda punya tantangan berat,” ucap Erick, ditulis Jumat, 13 Oktober.

Dalam kondisi yang penuh tantangan tersebut, kata Erick, diharapkan para tokoh muda bisa serius dalam mendukung pertumbuhan Indonesia di masa depan.

“Ini merupakan keseriusan, sehingga bukan hanya wacana yang dibicarakan,” ucapnya.

Apalagi, lanjut Erick, Indonesia hanya memiliki satu momentum untuk mewujudkan Indonesia emas 2045.

Karena itu, sambung, harus dimanfaatkan dengan baik. Mengingat saat ini Indonesia tengah menikmati bonus demografi, di mana mayoritas penduduknya berusia muda.

Erick berharap, anak-anak muda, terutama yang tergabung dalam IAPPI bisa menyusun perencanaan yang mendetail atau blueprint untuk mendukung tercapainya Indonesia sebagai negara maju di 2045.

“Kita hanya punya satu momentum, ketika piramida kita saat ini sedang sangat baik. Kita sebagai bangsa harus punya visi masa depan kita. Baik di bidang ekonomi, baik di bidang politik. Pertanyaannya siapa penggeraknya? tentu tokoh-tokoh muda,” tuturnya.