JAKARTA - PT Bukit Asam Tbk (PTBA) menargetkan Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Mulut Tambang Sumsel-8 mulai beroperasi pada Triwulan IV tahun 2023.
Sekretaris perusahaan, Niko Chandra mengatakan, pembangunan PLTU ini dilakukan oleh PT Huadian Bukit Asam Power (HBAP) sebagai Independent Power Producer (IPP) dan memiliki kapasitas 2x660 MW HBAP merupakan konsorsium antara PTBA dan China Huadian HongKong Company Ltd.
"Pembangunan PLTU yang nantinya membutuhkan sekitar 5,4 juta ton batu bara per tahun ini telah mencapai kemajuan konstruksi sebesar 99 persen. Pembangkit listrik ini diharapkan dapat mulai beroperasi komersial pada Triwulan IV 2023," ujar Niko dalam keterangan yang diterima VOI, Selasa 31 Oktober.
Berdasaarkan catatan VOI, Pada 7 Mei 2023, penyaluran tegangan listrik (Energize) untuk umpan tenaga listrik dari PLN (Backfeeding Power) dari jalur SUTET 275 kV Lumut Balai-Muara Enim ke PLTU Tanjung Lalang berhasil dilakukan, dilanjutkan uji komisioning seluruh mesin/peralatan sebelum masuk ke tahap operasional.
BACA JUGA:
Asal tahu saja, PLTU Sumsel-8 merupakan bagian dari Program Pembangunan Pembangkit Listrik 35.000 MW.
Pembangkit ini menggunakan teknologi super critical yang efisien dan ramah lingkungan.
Selain itu, PLTU Sumsel-8 juga menerapkan teknologi flue gas desulfurization (FGD) untuk menekan emisi gas buang.
Teknologi FGD ini dapat mengurangi sulfur dioksida dari emisi gas buang pembangkit listrik berbahan bakar batu bara.
Sementara nilai investasi proyek PLTU Sumsel-8 mencapai 1,68 miliar dolar AS.