Bagikan:

JAKARTA - Saham PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GoTo) dalam beberapa waktu terakhir mengalami tekanan. Bahkan, nilainya sudah menyentuh level Rp57 pada perdagangan hari ini, Kamis, 26 Oktober.

PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk (TLKM) adalah salah satu investor dari GoTo.

Pergerakan saham GoTo ini akan tercatat dalam laporan keuangan Telkom.

Direktur Utama Telkom Indonesia, Ririek Adriansyah mengakui penurunan nilai saham GoTo memang berdampak pada keuangan Telkom.

Meski begitu, Ririek menegaskan, kinerja operasional Telkom tidak akan terganggu.

“Jadi sebenarnya memang kalau secara accounting, naik-turunnya harga saham itu akan berpengaruh, tapi bukan di operasional,” tutur Ririek dalam acara Ngopi BUMN di kantor Kementerian BUMN, Jakarta, Kamis, 26 Oktober.

Ririek mengatakan, sejak awal Telkom tak hanya mengejar keuntungan atau capital gain semata dari investasi di GoTo.

Kata dia, investasi tersebut lebih difokuskan pada pengutan sinergi antara GoTo dan Telkom.

“Tapi sebenarnya di balik itu adalah yang kita prioritaskan adalah sinerginya,” ujar Ririek.

“Jadi sinerginya dengan ini terus bertumbuh, dari tahun lalu ke tahun ini itu sekitar 25 persen sinerginya itu,” sambungnya.

Sekadar informasi, Telkom mulai berinvestasi di GoTo sejak 18 Mei 2023.

Saat itu, Telkom memesan 29.708 lembar saham konversi GoTo senilai 150 juta dolar AS atau setara dengan Rp2,1 triliun.

Kemudian, anak usaha Telkom yakni Telkomsel nuga memesan 59.417 lembar saham tambahan dari opsi pembelian saham senilai 300 juta dolar AS atau setara dengan Rp4,29 triliun.

Berdasarkan akta pada 19 Oktober 2021, GoTo melakukan stock split dan mengubah jumlah kepemilikan saham Telkomsel menjadi 23,72 miliar lembar saham.

Dengan begitu, secara total investasi Telkom di GoTo mencapai 450 juta dolar AS atau setara Rp6,4 triliun.