Bagikan:

JAKARTA - Kerugian PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) kembali membengkak menjadi Rp40,4 triliun sepanjang 2022. Kerugian tersebut diperkirakan berimbas pada investasi di GOTO, termasuk PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk (TLKM) melalui PT Telkomsel.

Bila melihat laporan keuangan GOTO, rugi bersih 2022 GOTO membengkak hingga 55,98 persen dibandingkan tahun 2021 yang sebesar Rp25,9 triliun. Hal ini dikarenakan bebeapa aspek nonkas maupun peristiwa yang hanya dilakukan satu kali, yang tidak mencerminkan kinerja bisnis inti perseroan.

Padahal pendapatan bersihnya melesat ke Rp11,3 triliun pada 2022 meningkat 120 persen dari Rp5,2 triliun di tahun 2021.Ditopang dengan GTV yang juga melonjak 33 persen menjadi Rp613 triliun.

Namun, kerugian tersebut diperkirakan berimbas ke Telkom yang menjadi investor GOTO. Investasi TLKM tersebut dimulai melalui penandatanganan perjanjian pembelian saham oleh Telkomsel untuk memesan 29.708 lembar saham konversi GOTO senilai 150 juta dolar AS yang setara dengan Rp2,1 triliun pada 18 Mei 2021.

Telkomsel juga memesan 59.417 lembar saham tambahan dari opsi pembelian saham atau senilai 300 juta dolar AS yang setara setara Rp4,29 triliun.

Mengutip keterbukaan Telkom, Investasi pada ekuitas yang diukur pada nilai wajar melalui laba rugi termasuk investasi Telkomsel GOTO. Per tanggal 31 Desember 2022, Telkomsel menilai nilai wajar investasi di GOTO dengan menggunakan nilai pasar saham GOTO sebesar Rp91 per saham.

Jumlah kerugian yang belum direalisasi dari perubahan nilai wajar investasi Telkomsel pada GOTO pada tanggal 31 Desember 2022 adalah sebesar Rp6,74 triliun. Serta, disajikan sebagai kerugian yang belum direalisasi dari perubahan nilai wajar atas investasi dalam laporan laba rugi konsolidasian.

Per 31 Desember 2022, terdapat perpindahan hierarki nilai wajar atas aset keuangan dari level 2 dan level 3 ke level 1 dengan pertimbangan terdapat quoted price dalam keadaan pasar aktif untuk aset identik yang dapat diakses pada tanggal pengukuran sehingga aset keuangan tersebut dapat dikategorisasikan sebagai level 1.

Aset keuangan tersebut berupa investasi jangka panjang dalam bentuk saham pada GOTO sebesar Rp2,16 triliun dan pada PT Global Sukses Solusi sebesar Rp13 miliar.

Keuntungan atas pengukuran nilai wajar yang diakui pada laba rugi dan penghasilan komprehensif lain konsolidasian selama tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2022 senilai Rp282 miliar.

Perseroan mencatat investasi pada ekuitas yang diukur pada nilai wajar melalui laba rugi merupakan investasi jangka panjang dalam bentuk saham pada berbagai perusahaan startup yang bergerak di bidang informasi dan teknologi. Grup Telkom tidak memiliki pengaruh signifikan dalam perusahaan start-up tersebut.