JAKARTA - Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) mengembangkan pelaksanaan program Smart Fisheries Village (SFV) di Desa Panembangan, Kecamatan Cilongok, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah.
Pengembangan SFV itu untuk meningkatkan produktivitas dan kualitas perikanan yang dihasilkan masyarakat, serta menjadikan wilayah Panembangan sebagai percontohan desa perikanan pintar di Indonesia.
"Dengan potensi yang dimiliki, pemerintah pusat akan menggandeng pemerintah daerah serta keterlibatan masyarakat Panembangan untuk meningkatkan skala ekonomi masyarakat desa melalui peningkatan produktivitas dan kualitasnya," kata Menteri Kelautan dan Perikanan (Menteri KP) Sakti Wahyu Trenggono dalam keterangan tertulisnya, dikutip Kamis, 26 Oktober.
Pada kesempatan sama, Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Kelautan dan Perikanan (BPPSDM KP) I Nyoman Radiarta menyebut, pelaksanaan program SFV di Panembangan sudah terbukti meningkatkan penghasilan masyarakat.
Pendapatan para pelaku utama usaha perikanan di desa tersebut meningkat dari sebelumnya Rp500 ribu per bulan menjadi Rp2,6 juta per bulan. Keberhasilan Desa Panembangan sebagai SFV selama ini pun tak lepas dari peran penting penyuluh perikanan sejak 2022 silam.
"Dengan pendampingan komprehensif dari para penyuluh perikanan, program SFV Panembangan dapat meningkatkan produktivitas masyarakat melalui optimalisasi pemanfaatan lahan untuk kegiatan perikanan hingga menciptakan sumber pendapatan baru. Tentu tidak sampai di situ, pengembangan-pengembangan masih akan terus dilakukan," ujarnya.
Nyoman mengatakan, peningkatan penggunaan teknologi dalam budi daya perikanan dan peningkatan pengetahuan tentang usaha perikanan juga membawa dampak positif bagi masyarakat pelaku utama sektor perikanan di Desa Panembangan.
Selain itu, Desa ini juga telah berkembang menjadi destinasi wisata edukasi perikanan, dengan menyediakan pendidikan informal bagi pengunjung yang ingin memahami lebih dalam tentang dunia perikanan.
Sementara itu, PJ Bupati Banyumas Hanung Cahyo Saputro menyampaikan dukungannya untuk mengembangkan SFV Desa Panembangan.
BACA JUGA:
Menurut Hanung, kegiatan perikanan di Desa Panembangan sudah sangat berkembang pesat dari hulu ke hilir, baik dari segi pembuatan pakan, kegiatan budi daya, pengolahan, hingga pemasaran.
"Tentu kami akan mendukung harapan pak menteri, karena saya melihat Desa Panembangan sudah semakin maju. Kami juga punya cita-cita yang sama untuk meningkatkan perekonomian masyarakat Desa Panembangan," ungkapnya.
Adapun Desa Panembangan sendiri memiliki komoditas utama mina padi dengan potensi lahan seluas 100 hektare (ha), serta kolam budi daya mencapai 20 ha, dengan struktur tanah subur dan air yang melimpah sepanjang tahun Mengingat, letak wilayahnya yang berada di lereng Gunung Slamet. Salah satu komoditas budi daya di daerah ini adalah ikan hias.