Bagikan:

JAKARTA - PT Perikanan Indonesia, member of ID FOOD kian memperkuat sektor perikanan dengan menggaet 3 perusahaan Tiongkok pada Indonesia-China Business Forum yang digelar di Beijing, Republik Rakyat Tiongkok (RRT), Senin (16-17 Oktober 2023).

Disaksikan langsung oleh Presiden Joko Widodo, PT Perikanan Indonesia melakukan penandatanganan nota kesepahaman dengan Zhejiang Ocean Fisheries Co., Ltd dan China Sam Enterprise Group Limited tentang rencana kerja sama operasional penangkapan ikan terukur, serta dengan Shanghai Seafirst Co., Ltd terkait pengembangan bisnis produk perikanan terpadu.

“Kami berharap dukungan penuh dari Pemerintah terhadap sektor perikanan di Indonesia. Sebagai satu-satunya BUMN di bidang perikanan, PT Perikanan Indonesia siap berkontribusi lebih besar demi kemajuan sektor perikanan di Indonesia,” kata Direktur Utama PT Perikanan Indonesia Sigit Muhartono, Selasa 17 Oktober, usai melakukan penandatanganan dihadapan Presiden Joko Widodo dan Deputi Sumber Daya Maritim Kementerian Bidang Kemaritiman dan Investasi Firman Hidayat.

Seiring kerja sama ini, Sigit menambahkan, PT Perikanan Indonesia menargetkan ekspor ke China sebesar 28 juta dolar AS pada 2024. Target ini dihitung dari kapasitas produksi pada 18 kantor cabang dan unit PT Perikanan Indonesia yang memiliki portofolio Fish Processing and Trading.

PT Perikanan Indonesia juga telah memiliki captive market seafood di China dengan Freshippo (Alibaba Group) dan Vanguard. Kedua buyer ini adalah ritel terbesar nomor 1 dan 2 di China dengan penjualan seafood 3,8 miliar dolar AS per tahun. Untuk menangkap peluang tersebut, PT Perikanan Indonesia akan menjajaki secara serius kemungkinan memiliki kantor perwakilan di China. Hal ini bertujuan untuk penetrasi pasar yang lebih besar dengan jangkauan yang lebih luas di China.

Terkait aktivitas bisnis yang saat ini dijalankan, menurut Sigit, PT Perikanan Indonesia memiliki peran vital dan strategis dalam keberlangsungan bisnis perikanan nasional dari hulu hingga hilir. Peluang tersebut diraih dengan memaksimakan potensi perikanan yang sangat besar, yakni 12 juta ton tangkapan ikan per tahun,

“Dengan potensi yang besar tersebut, PT Perikanan Indonesia terus menggenjot ekspor produk perikanan guna meningkatkan pendapatan pajak dan dividen bagi negara. Peta ekspor kami tersebar di beberapa negara antara lain USA, Tiongkok, Jepang, Korea Selatan, Singapura dan Taiwan,” jelasnya.

Sigit melanjutkan, PT Perikanan Indonesia mengelola pelabuhan perikanan serta mengolah, memproduksi dan memasarkan hasil perikanan baik untuk pasar domestik maupun internasional. Selain itu, perusahaan ini juga mengelola pabrik pakan ikan untuk menyuplai kebutuhan para nelayan.

Indonesia-China Business Forum merupakan rangkaian gelaran Belt and Road Initiative yang mempertemukan langsung Presiden Joko Widodo dan Presiden Republik Rakyat Tiongkok Xi Jinping. Belt and Road Initiave merupakan program investasi Tiongkok dalam program pembangunan infrastruktur di seluruh dunia. Investasi secara masif ini telah menjangkau lebih dari 150 negara, termasuk Indonesia. Proyek-proyek di bawah inisiatif ini termasuk kereta api berkecepatan tinggi Jakarta-Bandung atau Whoosh yang telah diluncurkan senilai 7,3 miliar dolar AS.

Presiden Joko Widodo hadir dalam kunjungan bilateral untuk bertemu dengan Presiden Xi Jinping dalam Belt and Road Initiave yang ke-3 di Beijing. Selain itu Presiden Joko Widodo juga bertemu dengan Perdana Menteri Tiongkok Li Qiang dan Ketua Parlemen Tiongkok Chao Leqi.

Dalam lawatannya, Presiden Joko Widodo yang didampingi oleh Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi ad interim sekaligus Menteri BUMN Erick Thohir, Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan dan Seskab Pramono Anung membahas 3 isu prioritas penting terkait kedua negara, meliputi Peningkatan ekspor Indonesia, peningkatan investasi dan pembangunan ketahanan pangan.