Bagikan:

JAKARTA - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan, perempuan merupakan aktor kunci dan tulang punggung dalam mendorong perekonomian berkelanjutan di Indonesia.

Adapun, pertumbuhan ekonomi Indonesia tumbuh solid sebesar 5,17 persen pada triwulan II 2023.

Diiringi dengan situasi sosial masyarakat atau pergerakan ekonomi yang terus membaik pascapandemi.

Hal tersebut tergambarkan dari tingkat kemiskinan, pengangguran, hingga ketimpangan yang menurun.

Airlangga mengatakan, pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan membutuhkan kontribusi dari seluruh aktor ekonomi.

Salah satunya adalah bagaimana kaum perempuan ini menjadi aktor untuk mendorong dan menopang kemajuan ekonomi.

"Jadi kaum perempuan bukan penonton di negara sendiri. Pemerintah tentu akan terus mendorong perempuan menjadi aktor penting dalam pemberdayaan ekonomi, aktor penting dalam penanganan pangan, dan aktor penting dalam inklusi keuangan,” kata Airlangga dalam Seminar Nasional dan Rapat Kerja Nasional I Perempuan Indonesia Maju (PIM) di Jakarta, Selasa, 17 Oktober.

Airlangga mengatakan, dari segi pangan, salah satu yang paling penting untuk didorong yakni gerakan memerangi food waste.

“Ini real. Bagaimana food waste itu bisa dimanfaatkan dan kita bisa membuatnya efisien. Karena banyak saudara-saudara kita yang kekurangan pangan,” ujar Airlangga.

Selain itu, terkait akses terhadap layanan keuangan formal, Pemerintah telah menerbitkan Strategi Nasional Keuangan Inklusif (SNKI) dan salah satu kelompok yang menjadi sasaran yaitu perempuan.

Adapun akses keuangan inklusif di Indonesia mengalami peningkatan dari 67,8 persen pada 2016 saat SNKI diluncurkan, dan menjadi 85,1 persen pada tahun 2022.

Namun, Airlangga mengatakan tingginya tingkat inklusi keuangan di Indonesia belum diikuti dengan literasi keuangan masyarakat dimana saat ini baru mencapai 49,68 persen.

Hal ini menandakan penggunaan produk serta layanan keuangan tidak diikuti dengan pemahaman yang memadai.

Airlangga menyampaikan, kesenjangan atau gap antara inklusi dan literasi memiliki potensi risiko serius bagi masyarakat, terutama terkait ancaman terjebak pada kasus penipuan, investasi bodong, ataupun pinjaman online (pinjol) ilegal.

“Jangan banyak tergiur. Lebih baik mendorong yang disediakan Pemerintah yaitu Kredit Usaha Rakyat,” ujar Airlangga.

Selain itu, SNKI juga bertujuan agar semua perempuan di Indonesia memiliki kesetaraan akses kepada produk dan layanan keuangan formal yang aman dan terjangkau, serta untuk mendukung dan mendorong aktivitas produktif perempuan dalam meningkatkan kualitas hidup perempuan dalam berpartisipasi aktif pada perekonomian.

Sesuai target pembangunan berkelanjutan (Sustainable Development Goals/SDGs) yang kelima yakni “Kesetaraan Gender”, Pemerintah berkomitmen menghadirkan kesetaraan gender dan pemberdayaan kaum perempuan dalam segala aspek kehidupan.

Airlangga mengatakan, pemerintah akan mendorong perempuan agar dapat terus berkembang salah satunya melalui peningkatan kewirausahaan serta ekosistem digital.

Selain itu, pemerintah telah menyiapkan berbagai kebijakan seperti fasilitas pembiayaan, seperti Kredit Usaha Rakyat dan Program Kartu Prakerja.

“Perempuan Indonesia Maju harus menjadi akselerator, fasilitator, dan agregator dari pada Kredit Usaha Rakyat,” pungkas Menko Airlangga.