Realisasi Investasi KEK Gresik Capai Rp50 Triliun, 80 Persen dari Pelaku Usaha
Ilustrasi Rupiah

Bagikan:

JAKARTA -  Realisasi total investasi Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Gresik di Jawa Timur, mencapai lebih dari Rp50 triliun pada kuartal III-2023.

Sekretaris Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian selaku Plt. Sekretaris Jenderal Dewan Nasional KEK Susiwijono Moegiarso mengatakan, per Kuartal III-2023, realisasi total investasi KEK Gresik mencapai lebih dari Rp50 triliun.

"Di mana lebih dari 80 persen dari investasi pelaku usaha dan sisanya adalah investasi pembangunan kawasan oleh PT BKMS selaku Badan Usaha Pembangun dan Pengelola KEK Gresik," kata Susiwijono mengutip Antara, Jumat, 13 Oktober.

Saat ini, KEK Gresik kembali menerima komitmen investasi asing atau Foreign Direct Investment (FDI) dari PT Ambercycle Advanced Material Indonesia dengan rencana investasi sebesar 130 juta dolar AS.

Sementara itu, KEK Singhasari selain difokuskan sebagai pusat pendidikan kelas dunia dan menjadi jantung ekonomi kreatif dan digital, juga merupakan konsep KEK Digital pertama di Indonesia.

Susiwijono merincikan, seiring dengan perkembangan KEK Singhasari yang menjadi pionir KEK bertemakan jasa pendidikan telah menerima 5 surat minat dari universitas  United Kingdom (UK) yang salah satunya yakni King's College London (KCL) pada 2021.

Didukung oleh The British Council, KEK Singhasari dan KCL telah menyelenggarakan kajian bersama tentang pendirian kampus bertema digital di KEK Singhasari pada 2022.

Sepanjang tahun 2022, telah dilaksanakan diskusi intensif dan sejumlah kunjungan dari KCL dan KEK Singhasari, termasuk juga Pemerintah Indonesia melalui Dewan Nasional KEK dan Pemerintah Inggris dengan beberapa menteri dan utusan khusus PM Inggris untuk pendidikan.

Lebih lanjut, Susiwijono juga menyampaikan bahwa KCL secara lisan telah menyampaikan komitmen dan permohonan fasilitasi kepada Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto pada Februari 2023. Kemudian hal tersebut ditindaklanjuti dengan penyampaian proposal yang saat ini sedang didiskusikan dengan kementerian pendidikan dan sejumlah kementerian/lembaga terkait.

"Direncanakan pada Oktober 2023 nanti akan diadakan Symposium UK Trans National Education oleh KCL di Singhasari untuk menyampaikan hasil kajian dan diskusi dengan Pemerintah Indonesia, yang akan dilanjutkan dengan Penandatanganan Kontrak (MoA). Kegiatan pembelajaran KCL Indonesia sendiri ditargetkan akan dimulai pada September 2024," ujarnya.

Keberadaan KEK Singhasari, lanjut Susiwijono, diharapkan dapat mendukung pengembangan tematik regional dan kebangkitan pengembangan SDM untuk mengkatalisasi iklim kompetisi antar lembaga pendidikan. Selain itu, masuknya KCL juga diharapkan akan mendorong perguruan tinggi terkemuka lain untuk ikut berkontribusi dalam penyelenggaraan pendidikan di Indonesia.

"Selain menghemat devisa belanja pendidikan ke luar negeri, masuknya KCL diharapkan juga akan membawa serta repository IPTEK dan berpotensi menjadi partner riset-riset tematik yang dapat menguatkan fundamental sektor strategis di Indonesia seperti ekonomi digital, keperawatan, hingga energi terbarukan," terang Susiwijono.

Adapun pemerintah berkomitmen terus mengimplementasikan transformasi kebijakan di KEK guna mendorong peningkatan FDI. Selain untuk menciptakan sumber pertumbuhan ekonomi baru di daerah, KEK juga diharapkan dapat mendukung pemerataan pembangunan di seluruh wilayah melalui FDI.

"KEK ini, namanya kawasan khusus, itu benar-benar kita andalkan. Tujuan utamanya sebenarnya menciptakan sumber pertumbuhan ekonomi baru dan mendorong ekonomi inklusif. Namanya inklusif tuh merata ke seluruh Indonesia,” punkasnya.

Pemerintah juga terus melakukan monitoring dan evaluasi terhadap perkembangan KEK untuk memastikan agar KEK dapat beroperasi secara optimal dan memberikan manfaat yang lebih besar bagi masyarakat.