Bagikan:

JAKARTA - Restrukturisasi PT Waskita Karya (Persero) Tbk belum dapat dimulai. Hal ini karena rencana aksi korporasi tersebut masih terhambat proses negosiasi dengan para pemegang obligasi atau obligor.

Wakil Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Kartika Wirjoatmodjo berharap negosiasi bisa segera tuntas. Saat ini, proses negosiasi juga terus dilakukan melalui sejumlah Rapat Umum Pemegang Obligasi (Rupo).

“Sekarang kita tunggu dari pemegang obligasi, kita harapkan dalam waktu dekat ini pemegang obligasi setuju. Kita harapkan bisa tuntas restrukturisasinya,” ujarnya saat ditemui di Hotel St Regis, Jakarta, Rabu, 11 Oktober.

Tiko sapaan akrab Kartika menjelaskan dalam penawaran yang diajukan ke obligor, perusahaan berkode saham WSKT itu menawarkan perpanjangan pembayaran hingga 10 tahun.

“Ya kan Waskita kan sudah kasih offering (penawaran) untuk 10 tahun extention (perpanjangan waktu), dengan adanya apa, exit nantinya, pelepasan tol kan,” katanya.

Lebih lanjut, Tiko menjelaskan, saat ini baru sebagian kreditur yang menyetujui penawaran perpanjangan waktu pembayaran utang atau restrukturisasi. Sementara sisanya, sambu Tiko, masih menunggu pemegang obligasi.

“Memang kita kreditor sudah setuju, sekarang kita tunggu dari pemegang obligasi,” ujar Tiko.

Menurut Tiko, jika persetujuan pemegang obligasi sudah setuju, maka proses restrukturisasi utang Waskita bisa selesai dalam waktu dekat.

Sekadar informasi, Bursa Efek Indonesia (BEI) melanjutkan penghentian sementara atau suspensi saham PT Waskita Karya Tbk mulai Jumat, 29 September 2023.

Dikutip dari keterbukaan informasi, suspensi saham Waskita Karya itu dilakukan berdasarkan surat PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) Nomor KSEI-3367/DIR/0923 pada 27 September 2023 perihal penundaan pembayaran pokok dan bunga ke-18, ke-19, ke-30 obligasi berkelanjutan III Waskita Karya tahap III Tahun 2018 seri B (WSKT03BCN3).

BEI juga memutuskan untuk melakukan penghentian sementara perdagangan efek Waskita Karya di seluruh pasar terhitung sejak sesi I perdagangan efek pada 29 September 2023 hingga pengumuman bursa lebih lanjut. Hal ini dilakukan dalam rangka menjaga perdagangan efek yang teratur, wajar, dan efisien.