Bagikan:

JAKARTA - Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani menyampaikan desakan kepada Multilateral Development Banks (MDBs) untuk mewujudkan pemenuhan komitmen pendanaan bagi negara berkembang.

Hal tersebut disampaikan Menkeu dalam pidatonya dalam pertemuan tahunan Asian Infrastructure Investment Bank (AIIB) 2023 di Mesir pada awal pekan ini.

“Ini dimaksudkan dalam rangka pencapaian target global perubahan iklim,” ujarnya dalam keterangan tertulis seperti dilansir laman resmi hari ini, Rabu, 27 September.

Sri Mulyani menjelaskan, Indonesia merupakan salah satu negara terdepan dalam mengatasi tantangan perubahan iklim.

Hal itu dapat dilihat dari komitmen pengembangan energi terbarukan.

“Kami secara konsisten melakukan percepatan transisi energi yang telah dihasilkan Indonesia antara lain melalui Energy Transition Mechanism Country Platform dan Taksonomi ASEAN versi 2 yang lebih kompatibel dan interoperable,” tuturnya.

Dia menyatakan, peta jalan yang telah disusun ini diharapkan dapat membuka akses yang lebih mudah bagi investasi swasta.

Bendahara negara itu menambahkan, prioritas yang sama terkait transisi energi juga disuarakan oleh Menteri Keuangan Turki pada sesi diskusi.

“Transisi ramah lingkungan bukan lagi sebuah pilihan, namun sebuah keharusan,” tegas Sri Mulyani.

Melansir informasi Kementerian Keuangan, berdasarkan hasil pembahasan di United Nations Framework Convention on Climate Change (UNFCCC) dalam COP26 di Glasgow, Indonesia diperkirakan akan mencapai Nationally Determined Contribution (NDC) dalam pengurangan CO2 lebih dari 42 persen dengan kerja sama internasional, akan membutuhkan 280 miliar dola