JAKARTA - Program Entrepreneur Hub Jakarta yang diinisiasi oleh Kementerian Koperasi dan UKM (Kemenkop UKM) berhasil membukukan total potensi nilai investasi sebesar Rp57,3 miliar, dengan angka terbesar mencapai Rp21 miliar.
"Kami telah membuktikan bahwa kami bisa bekerja sama, berkolaborasi dengan baik, untuk satu tujuan men-scale up wirausaha di Jakarta dan sekitarnya dengan berbagi sumber daya, saling melengkapi dan saling dukung. Sungguh, ini merupakan contoh, best practice kolaborasi pentahelix dalam rangka pengembangan kewirausahaan nasional," kata Deputi Bidang Kewirausahaan Kemenkop UKM Siti Azizah dalam keterangan resmi di Jakarta, Rabu, 27 September.
Kemenkop UKM mencatat, dari 100 peserta, terpilih 33 pitchdeck usaha oleh investor mitra Entrepreneur Hub Jakarta. Dari jumlah tersebut, 78 persen di antaranya dinilai memiliki prospek dan akan ditindaklanjuti oleh investor melalui sesi pitching dan networking.
Meski begitu, Siti Azizah meminta para peserta tidak berpuas diri dengan pencapaian ini.
Dia berharap, kolaborasi yang sudah terjalin dengan baik ini dapat terus berlanjut di masa mendatang, dan dapat membentuk suatu ekosistem kewirausahaan yang kondusif bagi wirausaha di Jakarta dan sekitarnya untuk tumbuh.
Dia mengharapkan, agar para fasilitator yang merupakan akademisi dari 5 kampus kolaborator dan 10 mentor dapat mengkristalisasi pengalaman 5 bulan program EHub Jakarta menjadi sebuah modul yang kemudian dapat digunakan sebagai referensi untuk program-program berikutnya. Kemudian, para pemangku kepentingan lainnya dapat mereplikasi kegiatan serupa.
"Saya mengajak semua pihak untuk merawat silaturahmi ini, melanjutkan kolaborasi hingga membentuk ekosistem yang lebih mapan, dan tentu saja bersama kami mendukung dan mendoakan teman-teman peserta yang akan melakukan pitching dan networking hari ini, semoga dapat meraih apa yang diharapkan hingga dapat meningkatkan skala usahanya," ujarnya.
BACA JUGA:
Sementara itu, Direktur Pengembangan UMKM dan Koperasi Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Kementerian PPN/Bappenas) Ahmad Dading Gunadi yang mengatakan, Rancangan Pembangunan Jangka Panjang (RPJP) Nasional untuk 20 tahun mulai 2025-2045 telah disusun untuk mewujudkan Indonesia sebagai negara maju.
Indonesia ingin menjadi negara maju dengan pertumbuhan ekonomi mencapai sekitar 6 persen dan pendapatan perkapita di 2045 sekitar 30.000 dolar AS per tahun.
Untuk mewujudkan hal tersebut, salah satunya dengan mengejar target yang ambisius pada 2024, yakni mencapai rasio kewirausahaan sebesar 4 persen dan meningkat lagi di 2045 menjadi 8 persen.
"Salah satu ciri negara maju adalah kuatnya rasio kewirausahaan, untuk itu melalui kegiatan ini, kami ingin bersama menumbuhkan dan menciptakan wirausaha baru yang berjiwa inovatif, mempunyai keinginan untuk maju, dan keberanian dalam mengambil risiko," ungkapnya.