Kemenkeu Tegaskan APBN <i>Concern</i> Atasi Tantangan Perubahan Iklim
Ilustrasi Rupiah (Foto: Dok. Antara)

Bagikan:

JAKARTA – Kementerian Keuangan (Kemenkeu) menyatakan bahwa Indonesia berkomitmen untuk berjuang bersama dunia mengatasi perubahan iklim. Komitmen Indonesia tersebut tertuang dalam Nationally Determined Contribution (NDC) untuk menurunkan target emisi dari 29 persen menjadi 31,89 persen dengan usaha sendiri, dan dari 41 persen menjadi 43,20 persen dengan bantuan internasional pada 2030.

Demikian siaran resmi Kemenkeu yang dilansir hari ini. Disebutkan bahwa Enhanced NDC ini diselaraskan dengan Strategi Jangka Panjang Rendah Karbon dan Ketahanan Iklim 2050 serta visi untuk mencapai net zero emissions pada tahun 2060.

Instansi pimpinan Menkeu Sri Mulyani itu menyampaikan jika berbagai upaya dilakukan untuk mencapai target tersebut, seperti memperkuat kolaborasi sektor swasta dan mendorong pembiayaan yang kreatif, serta pendirian Badan Pengelolaan Dana Lingkungan Hidup (BPDLH), dan SDG Indonesia One.

“Dalam hal ini APBN juga memprioritaskan proyek-proyek untuk mengatasi perubahan iklim dan mendorong kegiatan ramah iklim. Pemerintah telah menerapkan mekanisme Climate Budget Tagging di tingkat nasional dan daerah yang mampu melacak alokasi anggaran perubahan iklim, serta menyajikan data kegiatan dan hasilnya,” ungkap risalah Kemenkeu, Rabu, 27 September.

Di sisi lain, Indonesia mengeluarkan kebijakan penetapan harga karbon melalui perdagangan karbon dan pajak karbon melalui Peraturan Presiden Nomor 98 Tahun 2021 tentang Nilai Ekonomi Karbon.

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian dalam keterangan resminya mengungkapkan Presiden Joko Widodo telah meluncurkan Bursa Karbon Indonesia yang diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK) melalui Bursa Efek Indonesia pada awal pekan ini.

“Indonesia juga memperkenalkan insentif sisi permintaan untuk mempercepat sektor energi baru dan terbarukan serta ramah lingkungan, seperti kendaraan listrik dan mandatori bahan bakar B35,” ungkap Kemenkeu.

Tak hanya di level nasional, Indonesia mendorong secara regional melalui Kepemimpinan Indonesia pada ASEAN 2023 yang telah menyepakati pengembangan Ekosistem Kendaraan Listrik dan pengembangan ASEAN Carbon Neutrality.