YOGYAKARTA – Ternyata belum semua orang mengetahui kapan dana darurat boleh digunakan. Bahkan sering kali dana darurat bercampur dengan dana tabungan yang digunakan untuk membeli barang tertentu.
Agar tak salah kaprah dengan dana darurat dan penggunaannya dalam keuangan, alangkah baiknya mengetahui apa itu dana darurat dan kapan waktu yang tepat untuk menggunakannya.
Pengertian Dana Darurat
Seperti namanya, dana darurat adalah dana yang disimpan dan diperuntukkan bagi kondisi tertentu yang berhubungan dengan kedaruratan alias mendesak.
Dikutip dari situs OJK, dana darurat juga bisa diartikan sebagai dana yang disimpan untuk kondisi darurat seperti kecelakaan, kerusakan rumah, atau dana yang disiapkan ketika terkena Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) mendadak.
Dari pengertian tersebut dapat disimpulkan bahwa dana darurat boleh digunakan di saat kondisi darurat atau mendesak. Tak peduli besar atau kecil, dana darurat digunakan untuk membayar tagihan yang muncul tanpa rencana atau bukan merupakan pengeluaran bulanan atau rutinan.
Namun perlu diperhatikan bahwa pemaknaan darurat perlu ditekankan lebih jelas karena sebagian orang menganggap bahwa kondisi kedaruratan justru mengarah pada hal-hal yang kurang penting seperti liburan atau hiburan, membeli rumah padahal sudah memilikinya, dan masih banyak lagi.
Penempatan dana darurat juga harus dilakukan secara terpisah dari dana lainnya. Dana ini juga tak boleh dianggap sebagai dana simpanan yang menjadi bagian dari tabungan pembelian barang. Dana ini tidak digunakan untuk membeli barang-barang konsumtif. Sebaliknya, dana ini berguna untuk pengamanan diri dan keluarga.
Manfaat Dana Darurat
Setiap orang disarankan memiliki dana darurat karena akan membantu mereka mengatasi permasalahan finansial. Adapun manfaat dana darurat yang bisa dirasakan adalah sebagai berikut.
- Mempersiapkan finansial di berbagai kondisi
- Tak bingung cari uang saat terjadi kondisi darurat
- Potensi terlilit hutang lebih sedikit
- Menghindari guncangan finansial
Cara Mengalokasikan Dana Darurat
Setiap orang punya strategi finansial masing-masing untuk mempersiapkan dana darurat. Beberapa cara yang bisa dilakukan adalah sebagai berikut.
- Memotong Penghasilan Bulanan
Cara ini jadi yang paling mudah dan sederhana dalam mengalokasikan pendapatan ke dana darurat, yakni dengan memotong penghasilan bulanan. Besaran potongan sendiri bisa disesuaikan dengan kemampuan, bisa 10 persen, bisa 5 persen, 20 persen. Namun disarankan untuk tak terlalu besar karena akan mengganggu kondisi finansial Anda.
BACA JUGA:
- Menabung Cash
Jika Anda adalah orang yang memiliki pendapatan tak tentu, menabung cash bisa jadi salah satu cara untuk menabung dana darurat. Menabung cash bisa dilakukan setiap Anda mendapat imbalan atas pekerjaan yang tak menentu. Sebagai contoh, Anda adalah pelukis yang menjual lukisannya dengan waktu yang tak menentu bisa 3 bulan sekali, 1 bulan sekali, bahkan satu tahun sekali. Saat Anda berhasil menjual lukisan disarankan untuk segera menabung cash yag diperuntukkan bagi kondisi darurat.
- Menabung Emas
Tabungan darurat tidak melulu berbentuk uang, Anda bisa menabung untuk kondisi darurat dalam bentuk emas. Tabungan ini cukup menguntungkan mengingat emas tidak mengalami penurunan yang signifikan. Bahkan tabungan emas cukup disarankan untuk mengatasi kondisi darurat Anda.
Itulah informasi tentang kapan dana darurat boleh digunakan. Kunjungi VOI.ID untuk mendapatkan informasi menarik lainnya.