BRI Sebut Kualitas Kredit UMKM Terus Membaik Pascapandemi
Ilustrasi (Foto: Dok. Antara)

Bagikan:

JAKARTA – PT Bank Rakyat Indonesia Tbk. (BRI) menyatakan bahwa kualitas penyaluran kredit segmen usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) terus mengalami perbaikan pascapandemi. Direktur Manajemen Risiko BRI Agus Sudiarto mengatakan hal tersebut ditopang oleh kondisi ekonomi Indonesia yang terus mengalami pemulihan.

“Kondisi ekonomi yang stabil ini dirasakan betul oleh pelaku UMKM. Daya beli masyarakat membaik, UMKM makin pulih. Tentunya berimbas pada kualitas kredit,” ujarnya dalam keterangan tertulis, Minggu, 24 September.

Menurut Agus, kemampuan BRI untuk menyalurkan kredit juga dapat diimbangi oleh upaya menjaga kualitas kredit yang disalurkan. Dia mencatat, hingga akhir Juni 2023 rasio non performing loan (NPL) turun 31 basis poin (bps) dari 3,26 persen pada Juni 2022 menjadi 2,95 persen.

“Sinyal positif menunjukan perseroan bisa mengelola portofolio UMKM dengan baik. Karena masih di bawah 3 persen. Bahkan di bawah 5 persen itu tergolong baik menurut kami, bagi bank yang fokusnya kepada UMKM,” tuturnya.

Dalam kesempatan yang sama, Direktur Center of Economic and Law Studies (Celios) Bhima Yudhistira mengungkapkan profil risiko kredit UMKM di Indonesia terus menunjukan hasil yang menggembirakan.

“Kualitas kredit UMKM memang membaik karena sebagian restrukturisasi sudah selesai dan perbankan lakukan write-off lewat pencadangan,” katanya.

Sebagai informasi, BRI melaporkan penyaluran kredit sebesar Rp1.202,1 triliun, naik 8,8 persen secara tahunan (year on year/yoy) pada semester I 2023. Sebagian besar pembiayaan mengalir kepada pelaku UMKM.

Adapun, segmen UMKM menyumbang Rp1.015,5 triliun dari total kredit emiten bersandi BBRI tersebut. Lebih rinci, segmen mikro berkontribusi paling besar terhadap kredit UMKM, yakni 48,1 persen atau Rp577,94 triliun.

Sementara itu, OJK melansir kualitas kredit UMKM yang kian membaik terlihat dari NPL rata-rata turun ke level 3,7 persen.