JAKARTA – PT Bank Rakyat Indonesia Tbk. (BRI) menyatakan bahwa perseroan mampu membukukan pertumbuhan impresif fee-based income dengan ditopang oleh menguatnya transformasi digital.
Direktur Utama BRI Sunarso mengatakan bahwa strategi transformasi digital juga memberikan dampak positif dari sisi efisiensi.
“Fee-based income konsolidasi BRI tercatat tumbuh 9,14 persen year on year (yoy) menjadi senilai Rp10,22 triliun hingga akhir Juni 2023, sehingga porsi fee-based income terhadap pendapatan BRI mencapai double digit,” ujarnya dalam keterangan tertulis, Jumat, 22 September.
Menurut Sunarso, perseroan dalam lima tahun terakhir mulai mengalihkan sejumlah proses bisnisnya dari konvensional banking menjadi digital. Kata dia, seiring berjalannya waktu kualitas layanan digital BRI kepada masyarakat konsisten meningkat, dan jumlah penikmat layanan pun bertambah.
BACA JUGA:
“Salah satu pemanfaatan layanan digital yang terbukti diminati segmen masyarakat luas, yakni Super Apps BRImo,” tutur dia.
Sunarso mencatat, hingga akhir Juni 2023 aplikasi ini sudah digunakan oleh 27,8 juta pengguna dengan transaksi Rp1.896 triliun.
“Jadi sumber fee base income BRI pertama berasal dari fee transaksi, terutama dari mobile banking kita. Yang kedua dari yang terkait administrasi kredit,” tegasnya.