JAKARTA - Upaya penguatan integritas dalam rangka menjaga semangat anti korupsi terus digencarkan dan diperkuat entitas BUMN dan anak perusahaannya. Salah satunya dilakukan oleh PT BGR Logistik Indonesia (BLI) melalui penguatan penerapan Good Corporate Governance (GCG) dalam aktivitas bisnis logistik yang dijalankannya.
Hal tersebut ditegaskan oleh Sekretaris Perusahaan BLI Rifanni Sari melalui keterangannya, di Jakarta Senin 18 September. Menurutnya, jajaran manajemen BLI dari tingkat top management hingga karyawan, memiliki semangat yang sama untuk menerapkan praktik bisnis yang bersih melalui tata kelola perusahaan yang baik. Langkah tersebut diharapkan dapat meningkatkan kepercayaan pelanggan sehingga berdampak pada kinerja positif perusahaan.
“Seperti kita ketahui integritas dan ketaatan terhadap tata kelola perusahaan yang baik sangat penting. Terlebih kita juga banyak menjalankan aktivitas logistik untuk berbagai kebutuhan termasuk komoditas pangan. Pelayanan logistik di sektor pangan sangat vital karena berperan memastikan ketersediaan pangan sebagai kebutuhan dasar yang berkaitan dengan hajat hidup orang banyak,” ujarnya.
“Untuk memperkuat integritas, GCG, dan sistem pengawasan internal, hari ini BLI telah melaksanakan training akbar mengenai tata kelola perusahaan, internalisasi core value AKHLAK, dan penandatanganan code of conduct sebagai instrumen kepatuhan perusahaan,” paparnya.
Selain melalui pelaksanaan training akbar tersebut, ia mengatakan, BLI saat ini juga memperkuat kolaborasi dengan instansi serta lembaga lainnya guna melakukan pengawasan dan audit secara berkala.
VOIR éGALEMENT:
“Melalui kolaborasi diharapkan pengawasan dalam praktik bisnis yang kita jalankan dilakukan semakin masif dan presisi. Tentunya ini sangat baik untuk perkembangan bisnis perusahaan ke depan dalam rangka mendukung penguatan sektor logistik nasional,” terangnya.
Pada prinsipnya, ia memastikan, langkah menjaga integritas di lingkup BLI terus dilakukan dari berbagai aspek secara berkelanjutan.
“Bisa kami pastikan, saat ini perusahaan terus melakukan mitigasi. Termasuk dengan memperkuat digitalisasi atau pengintegrasian aktivitas bisnis berbasis teknologi informasi, sehingga mencegah praktik kecurangan,” pungkasnya.