Bagikan:

JAKARTA - PT Indo-Rama Synthetics Tbk baru saja mendapat komitmen pembiayaan hijau 20 juta dolar AS dari PT Bank HSBC Indonesia.

Disebutkan pinjaman berjangka hijau digunakan untuk mendukung upaya perseroan mengurangi konsumsi energi melalui instalasi mesin-mesin baru dengan teknologi yang lebih efisien.

Presiden Direktur Indorama Grup V.S Baldwa mengatakan bahwa suntikan dana segar itu bakal dioptimalkan untuk pabrik benang pintal yang diyakini bisa memenuhi peningkatan permintaan konsumen.

“Proyek ini diharapkan dapat meningkatkan efisiensi energi sekitar 20 persen yang diperoleh dari penggunaan mesin-mesin dan teknologi yang lebih hemat energi,” ujarnya dalam siaran pers hari ini, Senin, 18 September.

Baldwa menjelaskan, ekspansi yang ditempuh sejalan dengan rencana peningkatan ESG Indorama secara luas yang meliputi peta jalan dekarbonisasi, inisiaitif sumber daya terbarukan, seperti contohnya instalasi panel tenaga suraya, serta menggiatkan penggunaan bahan-bahan yang dapat didaur ulang.

“Keterkaitan HSBC Indonesia dengan Indorama yang telah berlangsung lama menjadi pijakan yang kuat dalam menajamkan kolaborasi ini. Hubungan HSBC Indonesia dan Indorama didasari oleh kepercayaan dan nilai-nilai yang sama, sehingga pinjaman berjangka hijau ini semakin memperkuat komitmen bersama terhadap keuangan berkelanjutan dan penerapan praktek bisnis yang bertanggung jawab,” tuturnya.

Dalam kesempatan yang sama, Presiden Direktur HSBC Indonesia Francois de Maricourt menyampaikan pihaknya telah terlibat dalam mengembankan keuangan keberlanjutan melalui kemitraan strategis antara pemerintah dengan swasta.

“Kami berperan aktif dalam inisiatif strategis seperti Glasgow Financial Alliance for Net Zero (GFANZ) melalui mekanisme Just Energy Transition Partnership (JETP). Kolaborasi ini bertujuan untuk mempercepat transisi menuju ekonomi rendah karbon dan berkelanjutan di Indonesia,” kata Francois.

Senada, Managing Director HSBC Indonesia Riko Tasmaya menyebut perjalanan menuju dekarbonisasi membutuhkan kolaborasi lintas pemangku kepentingan.

“Kami menyadari dampak terbesar yang dapat kami ciptakan adalah dengan terus membantu nasabah kami mengurangi emisi yang dihasilkan dalam operasional mereka.

Kami senang dapat mendukung komitmen besar dari Indorama untuk meningkatkan penerapan prinsip-prinsip ESG dalam operasional mereka,” tegas dia.

PT Indo-Rama Synthetics Tbk. merupakan sebuah perusahaan publik di Indonesia, produsen benang pintal dan polyester terintegrasi yang merupakan anak perusahaan dari Indorama Corporation Pte. Ltd., Singapore.

Entitas ini terafiliasi dengan bisnis yang dimiliki oleh pengusaha nasional Sri Prakash Lohia yang merupakan konglomerat terkaya nomor 4 di Indonesia menurut Forbes pada 2022.