Bagikan:

JAKARTA - Badan Pangan Nasional/National Food Agency (NFA) menggelontorkan beras untuk program operasi pasar atau Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) Bulog sebanyak 2.000 ton ke gudang Food Station di Pasar Induk Beras Cipinang (PIBC).

Kepala Badan Pangan Nasional/National Food Agency (NFA) mengatakan pemerintah telah menggulirkan beras Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) ke semua lini pasar baik pasar tradisional, ritel modern, dan juga termasuk ke PIBC.

“Hari ini kita pastikan beras SPHP dari Perum Bulog 500 ton masuk ke Gudang Food Station, kemudian 1.500 ton sampai sore ini juga akan masuk ke Gudang Food Station, jadi hari ini akan terdistribusikan hingga 2.000 ton,” ujar Arief dalam keterangan resmi, Minggu, 17 September.

Dengan penggelontoran beras SPHP ini, Arief meyakini ada potensi penurunan harga beras di Pasar Induk Beras Cipinang.

“Dengan ini, hari ini atau besok sudah mulai kelihatan penurunan harga beras di Cipinang. Ini karena harga beras yang dijual disini harganya tidak lebih Rp10.385 per Kg,” ucapnya.

Arief pun mengucapkan terima kasih kepada Perum Bulog karena langsung mengantarkan beras SPHP ke Cipinang selepas bongkar di Pelabuhan Cigading.

“Langsung diantarkan ke PIBC. Nanti juga dari Pelabuhan Tanjung Priok, akan dipersiapkan langsung antar kesini," tuturnya.

Lebih lanjut, Arief mengatakan pentingnya kolaborasi yang sinergis dalam upaya stabilisasi beras nasional. Arief mengajak saling bahu membahu dan gotong royong guna implementasi berbagai program untuk menekan harga beras.

"Semua upaya kita ini merupakan pengejawantahan arahan Bapak Presiden Joko Widodo yang meminta Cadangan Beras Pemerintah (CBP) untuk dilepas dalam berbagai program guna dapat membanjiri pasar,” katanya.

“Kita telah menggelontorkan CBP antara lain melalui penyaluran bantuan pangan beras, gerakan pangan murah, dan beras SPHP yang sudah kita gencarkan pula melalui PIBC. Apalagi PIBC merupakan barometer pasar beras nasional. Untuk itu, mari kita saling berkolaborasi dan bahu membahu,” sambung Arief.

Sebagaimana diberitakan sebelumnya, mulai 13 September pemerintah secara masif menyalurkan beras SPHP ke PIBC. Harapannya dengan ini dapat semakin memperluas jangkauan beras SPHP.

Untuk tahap awal, Bulog akan  mengirimkan total 4.500 ton ke PIBC dengan rincian 1.500 ton ke 50 pedagang terverifikasi dan sebanyak 3.000 ton dikirim ke gudang Food Station di PIBC.

Arief meyakini dengan adanya mekanisme penyaluran seperti ini akan mempengaruhi harga beras, terutama beras jenis medium. Pedagang tingkat eceran dan pasar turunan bisa semakin mudah memperoleh beras dengan harga paling tinggi Rp10.385 per kg.

“Tentunya masyarakat akan merasakan dampak positifnya karena beras SPHP ini diberi harga eceran tertinggi pada Rp10.900 per Kg,” harap Arief.