Bagikan:

JAKARTA - Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) melalui Direktorat Jenderal Sumber Air menargetkan penyelesaian pekerjaan alur Tano Ponggol yang masuk Destinasi Pariwisata Super Prioritas (DPSP) Danau Toba, Kabupaten Samosir, Sumatera Utara, rampung pada November 2023.

"BWS Sumatera II telah melaksanakan pekerjaan tersebut dengan progres pelaksanaan fisik pada pekerjaan Counterweight dan Alur Tano Ponggol sudah mencapai 67,49 persen (data e-monitoring per 14 September 2023). Diharapkan, per November 2023 sudah selesai secara tuntas," kata Kepala BWS Sumatera II Ditjen Sumber Daya Air Mohammad Firman dalam keterangan tertulisnya, Jumat, 15 September.

Pekerjaan pelebaran alur Tano Ponggol sendiri dilaksanakan oleh Direktorat Jenderal Sumber Daya Air melalui Balai Wilayah Sungai (BWS) Sumatera II dengan nilai Rp320,5 miliar, dan pekerjaan lanjutan (SYC) dengan nilai kontrak sebesar Rp31 miliar pada tahun anggaran (TA) 2020.

Selanjutnya, pada TA 2021 dilakukan pula pelebaran alur Tano Ponggol bagian Huta Lumban Silo dengan nilai kontrak Rp4,2 miliar, serta pekerjaan Counterweight dan Alur Tano Ponggol (MYC) pada TA 2022-2023 dengan nilai kontrak sebesar Rp36,8 miliar.

Adapun alur Tano Ponggol dibangun sepanjang 1.200 meter (m) dengan rencana lebar tampang bawah 70 m dan lebar atas 80 m, serta lebar jalan inspeksi 5 m.

Dukungan Kementerian PUPR melalui penyelesaian alur Tano Ponggol dan jembatan Aek Tano Ponggol yang dibangun oleh Direktorat Jenderal Bina Marga diharapkan dapat membuka peluang pengembangan pariwisata DPSP Danau Toba yang berada di Kabupaten Samosir.

"Selain itu, diharapkan dapat meningkatkan aksesibilitas transportasi barang dan jasa sehingga berdampak terhadap peningkatan perekonomian masyarakat," ujar Firman.

Sementara itu, Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengatakan, pembangunan infrastruktur pada setiap DPSP direncanakan secara terpadu, baik penataan kawasan, jalan, penyediaan air baku dan air bersih, pengelolaan sampah, sanitasi, serta perbaikan hunian penduduk melalui sebuah rencana induk pembangunan infrastruktur.

"Prinsipnya adalah merubah wajah kawasan dilakukan dengan cepat, terpadu, dan memberikan dampak bagi ekonomi lokal dan nasional," ucapnya.