Bagikan:

BALI - Presiden Republik Indonesia Joko Widodo (Jokowi) meresmikan Jembatan Aek Tano Ponggol yang berada di Pulau Samosir, Sumatera Utara, pada hari ini.

Dalam peresmian tersebut, Presiden Jokowi turut didampingi oleh Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono, Gubernur Sumatera Utara Edy Rahmayadi, Wali Kota Medan Bobby Afif Nasution, Walikota Binjai Amir Hamzah, dan Bupati Deli Serdang Ashari Tambunan.

Presiden Jokowi mengatakan, pembangunan jembatan dengan total panjang 382 meter (m) tersebut guna mendukung pengembangan Danau Toba sebagai Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN) Prioritas atau Destinasi Pariwisata Super Prioritas (DPSP).

"Diresmikan pula Jembatan Aek Tano Ponggol di Kabupaten Samosir yang menelan biaya sebesar Rp173 miliar. Panjang bentang utamanya 99 m dengan lebar 8 m," kata Jokowi dalam siaran persnya, Jumat, 25 Agustus.

Pada kesempatan tersebut, Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengatakan, pembangunan infrastruktur pada setiap KSPN atau DPSP direncanakan secara terpadu, baik penataan kawasan, jalan, penyediaan air baku dan air bersih, pengelolaan sampah, sanitasi, sert perbaikan hunian penduduk melalui sebuah rencana induk pembangunan infrastruktur.

"Prinsipnya adalah merubah wajah kawasan dilakukan dengan cepat, terpadu, dan memberikan dampak bagi ekonomi lokal dan nasional," ujar dia.

Sementara itu, Kepala Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional (BBPJN) Sumatera Utara Junaidi mengatakan, Jembatan Aek Tano Ponggol merupakan satu-satunya akses darat untuk menuju Pulau Samosir yang berada di tengah Danau Toba.

"Jembatan Aek Tano Ponggol selesai pada Desember 2022. Dibangun untuk menghubungkan kawasan Parapat ke Samosir, sehingga untuk menunjang pariwisata di sisi Samosir, sekaligus membuka keterisolasian wilayah ini. Jembatan dibangun ikonik dengan tambahan unsur beautifikasi," ungkapnya.

Adapun pada jembatan utama terdapat 3 bentang, dengan bentang utama sepanjang 99 m yang menggunakan struktur utama box girder.

Sedangkan jembatan pendekat juga terdiri dari 3 bentang dengan struktur utama prestressed I girder. Pelaksanaan Konstruksi dilakukan oleh PT Wijaya Karya (Persero).

Selain pembangunan jembatan tersebut, telah dilakukan pula pekerjaan pelebaran alur Tano Ponggol oleh Balai Wilayah Sungai (BWS) Sumatera II Direktorat Jenderal Sumber Daya Air.

Dari lebar semula 25 m menjadi 80 m dengan total panjang 1,2 km, sehingga dapat dilewati oleh kapal pesiar.