Menko Airlangga Sebut Partisipasi Kerja Perempuan Rendah, Perlu Didorong Ikut Pelatihan Prakerja
Menteri Koordinator (Menko) Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto. (Foto: Dok. ANTARA)

Bagikan:

JAKARTA - Menteri Koordinator (Menko) Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto tidak menampik tingkat partisipasi kerja kaum perempuan masih rendah, meski tingkat pendidikan perempuan dan laki-laki berimbang.

"Walaupun tingkat pendidikan perempuan dan laki-laki hampir sama, partisipasi kerja perempuan masih rendah, yaitu 54,42 persen dan laki-laki sebesar 83,98 persen," kata Airlangga dalam sambutan virtual Diskusi Publik: Prakerja dan Perempuan Indonesia dipantau secara daring, Rabu, 13 September.

"Sehingga, akses keterampilan kepada perempuan tentunya akan mendorong perempuan memiliki penghasilan sendiri dan ini tentu penting bagi pendidikan dan kesehatan anak-anak dalam keluarga," tambahnya.

Oleh karena itu, kata Airlangga, pemerintah mendorong kaum perempuan untuk mengikuti pelatihan yang masuk dalam Program Kartu Prakerja.

Di sana, lanjutnya, terdapat ratusan pelatihan yang bisa dipilih dan ditampilkan juga informasi lowongan kerja.

"Prakerja bisa menghadirkan ratusan pelatihan secara online dan menghadirkan informasi lowongan kerja terkini dalam satu platform. Perempuan dapat bekerja dari rumah sebagai programmer, copywriter, contact center, digital marketer, content creator, data analyst, ataupun bisa memiliki bisnis kuliner di marketplace maupun platform," ujarnya.

Pada kesempatan sama, dia juga memperkenalkan sederet pelatihan baru yang bergabung dalam program Kartu Prakerja.

"Hari ini, saya memperkenalkan pelatihan-pelatihan baru di Prakerja. Pertama, pelatihan mengemudi bus dan truk dari Hino. Ini dilakukan di fasilitas Hino di Purwakarta," tutur Airlangga.

"Kedua, pelatihan offline, maintenance buldozer dan excavator dari United Tractors, ini dilakukan di Jakarta. Ketiga, pelatihan online AI dari Microsoft. Keempat, pelatihan dalam bidang green skills yang terdiri dari modifikasi motor bensin menjadi motor listrik di Semarang, dan juga penyusunan laporan sustainability di Bogor," sambungnya.

Menurut Airlangga, pelatihan terbaru itu dihadirkan lantaran banyak permintaan dari masyarakat. Oleh karena itu, dia mengajak kaum perempuan untuk mengikuti pelatihan di Prakerja.

"Pelatihan AI dengan green skill dan dua pelatihan ini juga dalam permintaan yang tinggi dan ini menjadi paspor kerja di masa depan. Oleh karena itu, kaum perempuan saya dorong untuk mengikuti women in test ini agar kemampuannya meningkat," jelasnya.

Untuk pelatihan kecerdasan buatan atau artificial intelligence (AI) juga bisa diikuti secara gratis dan nantinya dapat mengantongi sertifikat.

"Microsoft bekerja sama dengan Prakerja menyediakan pelatihan azure AI, data, dan siber security secara gratis, serta ada sertifikasi seribu orang alumni Prakerja, silakan daftar karena ini gratis," imbuhnya.

Dia menilai, menjadi negara maju bukan hanya soal pendapatan per kapita, melainkan juga pertumbuhan itu harus berkeadilan dan berkelanjutan.

"Kunci dari negara maju adalah kualitas sumber daya manusia (SDM) yang produktif, etos kerja tinggi, dan angkatan kerja kami harus mempunyai pengetahuan dan keterampilan yang terkini (up to date)," pungkas Airlangga.