JAKARTA - Direktur Utama Perum Bulog Budi Waseso mengatakan pihaknya tidak akan mengeluarkan beras Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) ukuran kemasan 1 kilogram (kg). Hal ini karena pemerintah sudah memberikan bantuan pangan berupa beras 10kg.
“Karena sekarang sudah ada bantuan pangan dari pemerintah sebanyak 10 kg per kpm maka untuk yang 1kg kita tarik. Tidak jadi kita realisasikan,” tuturnya di Lotte Mart, Pasar Rebo, Jakarta Timur, Jumat, 8 September.
Awalnya, pria yang akrab disapa Buwas ini mengatakan wacana ini muncul untuk mengakomodir masyarakat yang tidak mampu membeli beras kemasan 5kg.
“Kemarin kan ada wacana kita akan menyiapkan beras dengan kemasan 1kg itu kemarin wacana itu kita akan lakukan bilamana tidak ada bantuan pangan. Jadi untuk mengatasi saudara-saudara masyarakat yang tidak mampu membeli sejumlah 5kg,” katanya.
Sebelumnya diberitakan, Perusahaan Umum Badan Urusan Logistik (Perum Bulog) berencana untuk mengeluarkan beras stabilisasi pangan dan harga pangan (SPHP) kemasan mini atau 1 kilogram (kg).
Dirut Bulog Budi Waseso mengatakan beras kemasan mini ini diperuntukan bagi masyarakat yang tidak mampu membeli kemasan 5kg.
“Bulog nanti akan membuat packaging yang 1kg.Jadi masyarakat yang nanti tidak bisa membeli yang 5kg, kita akan memberikan nanti yang 1kg,” katanya di Pasar Perumnas Klender, Jakarta Timur, Senin, 28 Agustus.
BACA JUGA:
Sebenarnya, sambung Buwas, Bulog sebelumnya telah memproduksi beras dengan kemasan 1kg. Namun kala itu, banyak masyarakat yang tidak membutuhkan beras tersebut. Sehingga, Bulog memutuskan meniadakannya.
“Dulu kan saya pernah buat juga 1kg sama yang 250 gram itu. Sudah saya buat, tapi ternyata masyarakat tidak membutuhkan itu. Nah sekarang mungkin butuh, itu bisa kita adakan lagi,” tuturnya.
Meski begitu, Buwas mengaku untuk sementara waktu ini pihaknya akan fokus pada beras kemasan 5kg. Pasalnya, beras kemasan tersebut banyak dibutuhkan masyarakat.