JAKARTA - Wakil Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Rosan Perkasa Roeslani mengungkapkan ada 35 proyek yang akan dipamerkan kepada para calon investor dari berbagai negara di ajang ASEAN-Indo-Pasific Forum (AIPF) 2023.
Sekadar informasi, proyek yang bakal dipamerkan nilai proyek itu beragam, mulai dari 1,8 miliar dolar AS hingga 5 miliar dolar AS.
Lebih lanjut, Rosan mengatakan, 35 proyek tersebut merupakan proyek-proyek yang potensial. Bahkan, sudah siap menerima investor.
“Kami potensi yang ada dan ada kurang lebih 35 project yang ada di dalam BUMN, kemudian ada 4 project di Bappenas. Ini akan kita display besok dan ada 11 project yang berasal dari negara-negara ASEAN lain,” kata Rosan dalam Konferensi Pers AIPF 2023, di JCC Senayan, Jakarta, Selasa, 5 September.
Rosan juga merinci beberapa contoh proyek yang akan ditawarkan ke investor strategis nantinya. Di antaranya, proyek MIND ID untuk membangun smelter aluminium senilai 1,8 miliar dolar AS.
Lalu, sambung Rosan, ada proyek Pelindo dalam membangun Benoa dengan nilai 4,3 miliar dolar AS. Lalu, ada proyek yang digarap Krakatau Steel senilai 1 miliar dolar AS.
“Ada pekerjaan green project dengan PLN dan Pupuk Indonesia (senilai) 5 miliar dolar AS, Pupuk Indonesia untuk amonia itu 4,8 miliar dolar AS, dan beberapa pekerjaan baik yang di Pertamina, ada juga di ASDP dan di kawasan KEK di Sanur untuk pengembangan kawasan lot ekonomi khusus,” ucapnya.
Rosan juga mengatakan proyek yang akan ditawarkan pada investor ini bukan proyek-proyek yang baru akan dikerajakan. Namun, sejumlah proyek yang sudah siap dari sisi penyerapan investor.
“Contohnya seperti dengan Jasa Marga untuk pembangunan jalan tol, operasional di Nusa Dua, Ngurah Rai dan toal road. Jadi kita tawarkan kerja sama dengan para investor lainnya,” jelas dia.
BACA JUGA:
Lebih lanjut, Rosan mengungkap Angkasa Pura I berniat untuk membidik investor dalam mengelola Bandara Internasional Yogyakarta (YIA) di Kulonprogo. Selain itu juga membuka kesempatan adanya kerja sama untuk mengelola sektor perhotelan yang dimiliki oleh Pertamina.
“Kita menawarkan salah satunya kerja sama pengelolaan di Angkasa Pura 1 contohnya untuk bandara di Jogja, dibuka dikelola bersama agar jadi lebih baik,” tuturnya.
“Dan kita terbuka untuk kerja sama di perhotelan yang dimiliki Pertamina, Patrajasa untuk dikelola bersama, diinvestasikan bersama kpd temen2 negara di asean dan akan paparkan pada saat display esok hari. Jadi itu hanya beberapa dari yang saya sampaikan,” sambungnya.